/ Allice Alea Kimberlly/
*
"Kau tidak akan kenyang jika makanannya hanya kaulihat saja."
Alea kembali menegang, makan malamnya sangat tidak menenangkan jantungnya. Tidak ada suara selain dentingan sendok garpu yang bergesekan dengan piring, dan juga suara Felix yang terus mencerewetinya.
Berbeda dengan Felix yang menikmati nasi goreng buatannya, Alea malah sama sekali tak menikmati nasi gorengnya. Jantungnya ingin lari dari tempatnya.
Tatapan mata Felix yang tajam menghunus bagai elang menatapnya. Beberapa kali Alea mengerlingkan pandangannya ke arah lain menghindari manik mata hitam legam dari Felix.
Seratus kali Alea mencoba menghindari mata Felix, seratus kali juga Alea tak bisa menghindarinya. Sejak tadi siang, perlakuan Felix kepadanya menjadi berubah 180 derajat.
Ponselnya yang sudah dia banting ke lantai, kini telah dibuang Felix begitu saja. Deretan detik yang terus berjalan, menyeret Alea sampai ke sepuluh menit kemudian, namun makanannya belum juga surut.
"Orangtuamu kemana?"
Alea memejamkan matanya erat, berusaha bersabar karena Felix terus saja kepo dengan dirinya. Karena kejadian tadi siang pula, Alea menjadi sedikit emosi dengan Felix.
"Kau mendengarkanku bicara tidak?"
Alea membuka matanya, lalu bola matanya tepat bertubrukan dengan bola mata Felix.
Alea mengangguk.
"Mengapa tidak menjawabnya?"
Alea membuang napas panjang, lalu mengacak nasi gorengnya dengan asal. Wajahnya menunduk hanya melihat ke arah piringnya yang masih penuh.
"Orangtuamu akan pulang malam ini?"
Alea menghiraukannya lagi, dia memilih mengambil segelas air putih yang sudah tersedia di meja makan.
Mata Alea berpijar mengikuti langkah Felix yang berjalan menuju kitchen set dan mencari sesuatu di sana. Alea berusaha tak acuh, tapi tak bisa. Matanya tetap memperhatikan gerak-gerik Felix.
"Dimana kau simpan camilanmu yang waktu itu? Aku menginginkannya lagi," pinta Felix, membuka laci-laci di kitchen set nya.
Tak mendengarkan jawaban dari Alea, Felix akhirnya menutup semua laci itu kembali. Dia berbalik badan dan melihat Alea yang juga sedang melihatnya.
"Orangtuamu akan pulang malam ini?"
"Alea, aku butuh jawabanmu."
"Kesabaranku bisa habis jika kau terus berdiam diri begini," ucap Felix sambil menghela napas. Dia berjalan dan duduk di kursi makan samping Alea.
"Kau tidak tuli 'kan? Tidak bisu juga?"
Alea menggeleng.
"Kalau begitu orangtuamu--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Imaginary Devil (END)
RomanceCerita Felix - Alea [15+] ❝ Kau melebihi iblis, Felix. Hentikan ini! Or I'll be g o n e f o r e v e r ❞ ** some chapters are locked, pls follow to unlock ** "Kau adalah batas antara rutinitas dan realitas." "Semua dunia tentangmu, itu milikku!" ...