48-temui dia

361 30 36
                                    

/ Alice Alea Kimberlly /

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/ Alice Alea Kimberlly /

**

Alea mengusap matanya dengan lembut, yang, lalu menutup mulutnya yang terbuka lebar mengeluarkan gas, bukan kentut dari mulut, tapi menguap. Matanya beralih ke samping, terlihat kakak angkatnya yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu masih tertidur pulas.

Alea terkekeh geli. "Kau ganteng juga ternyata saat tidur," gumam Alea dengan suara kecil. Tak lama, ponselnya berbunyi cukup nyaring, Alea menyipitkan matanya dan menjulurkan tangan untuk mengambilnya.

"Siapa ini?" tanya Alea dalam hati.

08xx xxxx xxxx
hai! Alea, sudah lama tidak bertemu, bagaimana jika hari ini kita bertemu?

Alea mendengus geli, dalam hati ia ingin meledeki orang yang mengirimi pesan seperti itu padanya. "Sok kenal sekali, hihi!"

"Lucunya si cantik ini."

Alea langsung mematung, dia melirik ke belakang dan ternyata Felix si laki-laki dengan dada bidang itu sudah bangun. Alea langsung mengusap dadanya karena beruntung dia tidak serangan jantung.

"Felix, kebiasaan sekali!" ujar Alea.

"Dari siapa pesan itu?" tanya Felix, tidak menginterogasi, bahkan suara dan nadanya terkesan biasa saja. Namun, tetap saja bagi Alea, ini tidak baik jika Felix sudah tahu menahu.

Alea mengedikkan bahunya. "Tidak tahu," balasnya. Tanpa ingin membuat masalah dan menciptakan kemarahan serta kesalahpahaman dari Felix, Alea akan menjelaskan sebisa mungkin pada Felix.

"Lihat, bahkan nomornya tidak aku simpan, kan? Dia juga baru pertama kali mengirimiku chat," jelas Alea sambil memperlihatkan ponselnya pada Felix.

Felix mengambil ponsel Alea, "Benar juga." Felix membenarkan dalam hati apa yang Alea bilang, tetapi ingatlah bahwa ini Felix. Walaupun beberapa waktu lalu ia manusiawi, sisi iblisnya masih ada yang mendarah daging.

"Orang ini mau cari gara-gara? Beraninya mengajak bertemu Perempuanku!"

Alea merendahkan kepalanya untuk melihat wajah Felix yang sedang menunduk juga. "Felix? Ada apa? Bagaimana?" tanya Alea dengan kebingungannya karena Felix hanya diam sedari tadi setelah melihat ponselnya.

"Kau sudah lama tidak bertemu siapa, Alea?" jawab Felix yang juga dengan pertanyaan.

"Ah." Alea tersentak.

jari telunjuk Alea menyentuh dagu dengan bola mata yang menoreh ke arah lain. Alea berpikir dan mengingat-ingat. "Siapa ... ya?" gumamnya.

Felix mengembuskan napas lelah, ia mulai menjatuhkan kakinya satu persatu ke lantai. Mengacak rambutnya, dan membalikkan badannya untuk melihat Alea sambil bersandar di dinding.

Imaginary Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang