12-puja Sherly

2.7K 114 0
                                    

/ Allice Alea Kimberlly /

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/ Allice Alea Kimberlly /

*

Brak!

Felix menoleh ke arah pintu dengan cepat. Matanya dikejutkan dengan seorang wanita dengan dress selutut. Tanpa basa-basi lagi wanita itu berlari maju ke depan dan mendorong Felix supaya menjauhi Alea.

"Berengsek lo!" teriak wanita itu.

Wanita itu dengan cepat membantu Alea untuk berdiri, dia menarik tangan Alea lalu membenarkan tataan pakaian yang Alea gunakan saat itu. Sangat berantakan, dan itu karena Felix.

Wanita itu memapah tangan Alea di lehernya, lalu membawanya menuju kamar lain di lantai yang sama. Tubuh Alea terasa bergetar, sungguh seumur hidup Alea tak pernah diperlakukan seperti itu.

"Hey, cobalah untuk rileks kembali," ucap wanita itu, "Sherly," lanjutnya sambil menepuk bahu Alea.

Sherly kembali berdiri saat sudah mengamankan Alea di ranjang kamar lain, dia juga mengunci kamar itu. Sherly berlari, menuju tempat kejadian tak senonoh itu, kamar Felix.

Sherly kembali membanting pintu, lalu berjalan cepat pada Felix. "Lo gila? Atau otak lo belum selesai diservis?" maki Sherly dengan matanya yang melotot.

Namun, Felix malah mendorong Sherly sekuat tenaga. Membuat wanita itu mundur beberapa langkah. "Diam, kejantananku terekspos karenamu!" balas Felix keluar konteks.

Sherly menggeram sebal. Dia memungut segala pakaian Felix yang sudah tercecer di lantai. Benar, saat ini Sherly melihat Felix yang telanjang bulat. Bahkan benda besar berurat itu pun tidak lepas dari pandangannya.

Oh ayolah, Sherly bukan wanita penggoda seperti kebanyakan wanita yang memuja berbaring di bawah kukungan Felix, lagipula mereka sepupu.

Sherly melempar semua pakaian Felix yang sudah ada di tangannya dengan kencang. "Gila lo ya?! Lo bisa malu-maluin keluarga Andromalius kalo lo sampai buat anak orang hamil!"

Sherly berbalik badan, kemudian keluar dari kamar itu dengan kembali membanting pintu.

Siapa sangka? Felix yang mendengar ocehan Sherly malah tertawa lepas. Di melirik pintu kamarnya yang baru saja dibanting oleh Sherly. "Kaukira aku peduli? Kesenangan lebih penting, wanita sok suci!"

Felix menendang pakaian yang tadi dilempar Sherly, dia menendangnya ke arah tempat sampah. "Sudah kotor," ungkapnya. Kemudian Felix berjalan menuju toilet, membersihkan dirinya yang sebenarnya masih bersih.

Tentu, permainannya bersama Alea tadi belum mulai. Mengapa selalu saja ada yang mengacaukannya. Kalau begini, sudah dari dulu sejak dia menginap di rumah Alea, Felix memperawaninya.

Felix berdecih meremehkan. "Sepertinya tidak, aku tidak akan melepaskan Alea dari genggamanku. Gadis itu berbeda," gumamnya disertai seringai tajam.

Sekitar 15 menit berkutat dengan alat mandi, Felix keluar dengan handuk yang melingkar di pinggang. Dia menyisir rambutnya sebelum mengambil pakaian baru dalam lemarinya. Felix juga menatap pantulan dirinya di cermin, tak pernah mengecewakan, selalu elegan.

Imaginary Devil (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang