37▶ berakhir

1.1K 62 7
                                    

"Bilang ke gue kenapa. Lo diem, gue nggak bakal tau,"
- Sagara

----

Hari ini Hana merasa kesepian karena duduk sendirian sebab Zea tidak hadir, kabarnya sakit. Maka dari itu, sekarang Hana ingin mengunjungi teman semejanya itu.

"Hana!"

Sampai di koridor, suara perempuan memanggilnya, lantas Hana menoleh ke sumber suara. Ia mengernyit, merasa tak mengenali gadis itu.

"Mau pulang?" Tanya gadis itu.

"Maaf, siapa, ya?"

"Oh iya, lo belom tau gue. Gue Ayora, tablemate Zea waktu kelas sepuluh." Jelas gadis itu, Ayora.

"Temennya Zea?" Hana memberi senyuman. "Hai, seneng bisa kenalan."

Ayora tersenyum tipis, "Udah tau Zea sakit?"

"Iya," Hana mengangguk. "Ini mau jenguk ke rumahnya."

"Bareng aja sama gue? Gue juga mau kesana." Ayora menawarkan.

"Boleh."

Mereka berdua pun berjalan menuju gerbang utama Skyline. Hana sudah memesan taksi tadi, jadi ketika mereka sampai didepan, mereka bisa langsung berangkat.

"Han," Ayora memanggil. "Lo kenal Zea dari kapan?"

Hana berpikir sejenak, "Dari awal masuk kelas sebelas."

"Sebelom itu lo nggak pernah kenal atau denger nama Zea, gitu?"

Hana menggeleng.

"Oh." Ayora menyahut singkat. Mereka berdua saling diam beberapa saat. "Btw lo beneran pacaran sama Gara?"

"Iya."

"Lo tau kasus Gara sama Zea yang taun kemarin boom banget?" Tanya Ayora.

"Hah?" Hana kebingungan. "Gara sama Zea? Kasus? Apanya?"

"Gak jadi," Ayora menatap jendela. "Awalnya gue mau cerita ini, tapi Zea ngelarang gue."

"Cerita apa?" Hana kepo super.

Ayora kembali menatap Hana, "serius mau tau?"

Hana mengangguk cepat.

"Zea itu pendiem, lo tau sendiri kan dia nggak banyak interaksi sama orang." Ayora mulai bercerita dan Hana menyimak sebaik mungkin.

"Tapi tiba-tiba Gara deketin dia."

Jleb.

Hana melongo. Ia terkejut bukan main. Matanya langsung panas ingin menangis saat ini juga.

"Gak logis, kan? Apa yang bikin Gara deketin Zea kalo itu cowok cuma mau main-main? Gara emang bener-bener brengsek." Ayora berdecih sinis. "Semuanya Gara lakuin buat deket sama Zea. Zea sering diperhatiin, dispesialin, dinyanyiin, dan banyak lagi. Gimana nggak baper, kan?"

Hana menutup mulutnya, menahan isaknya.

"Kabar pdkt mereka bom banget di Skyline. Sampe akhirnya mereka jadian. Tapi di hari berikutnya, Gara langsung mutusin Zea, dia bilang semua yang dia lakuin cuma sekedar dare." Ayora membuang napas berat. "Zea langsung down, bahkan jatuh sakit seminggu."

"Gara tuh emang cowok brengsek!" Celetuknya.

"Untungnya, Zea perlahan bisa terima kejadian itu. Dia emang bisa terima, tapi perasaannya ke Gara masih sama." Ayora menatap Hana, "bahkan sampe sekarang."

GarahanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang