08▶ bersama Gara

1.8K 100 10
                                    

"Jangan karena kejadian hari ini, lo pikir gue bakal bilang makasih dan berhenti ngusik lo."
-Sagara

----

"Disini ternyata lo ngumpet!"

Gara yang tengah asyik bergurau dengan Veara tentang danau dihadapannya, lantas menoleh dan terkejut melihat musuh bebuyutannya disini.

Arka.

Jujur, Gara tidak takut. Hanya saja, ah! Kenapa harus bertemu mereka sekarang? Disaat dirinya membawa Veara.

Sial!

"Udah, main kucing-kucingannya?" Kata Arka, yang disusul tawa teman-temannya.

Gara pun perlahan berdiri, sambil menggendong Veara.

Arka bercedak, "preman Skyline sekarang jadi pengasuh anak, men! Hahaha!"

Meski emosinya sudah mau memuncak, Gara berusaha menahan diri dengan cara diam saja, dan mekirikan bagaimana menjauhkan Veara.

Melihat Gara tak seperti biasanya, Arka menatapnya seperti orang meremehkan. Arka maju selangkah lebih dekat, "jadi, bisa kita selsai-in sekarang?"

"Pergi, atau lo nyesel." Akhirnya Gara membuka suara.

Mengingat Gara yang hanya seorang diri, Arka tertawa lagi. "Hey, men! Kalo gue pergi, itu baru gue nyesel! Gimana sih lo?"

"Dan tunggu, hai adik manis," Arka tersenyum sok manis pada Veara yang sedari tadi memandanginya.

Veara yang merasa takut dengan wajah Arka segera memalingkan wajah dan bersembunyi dilekukan leher Gara.

Ketika Arka hendak menyentuh gadis kecil itu, Gara mengeratkan pelukannya dan menjauhkan Veara. "Sekali sentuh, mati lo."

"Ow," Arka mundur selangkah. "Takut gue men," katanya pada sekumpulan orang dibelakangnya.

"Udah, jangan kasih ampun, Ar!" Salah satunya menyahut.

"Yo, sikat sekarang." Tambah lainnya.

Arka menatap Gara dengan seringai penuh kemenangan. Disaat suasana yang berdebar-debar seperti ini, terdengar sebuah teriakan yang berhasil menarik perhatian mereka semua.

"GARA?!!"

Sontak Gara menoleh dan mengerutkan keningnya, ia berusaha mengingat nama gadis itu, padahal setiap hari ditemuinya.

"Hana," guman Gara ketika berhasil mengingat namanya.

"Wah, lo udah punya pacar ternyata," celetuk Arka.

Tampa memperdulikan Arka, Gara bergegas menghampiri Hana dan menyerahkan Veara kelada gadis itu. "Bawa Veara dari sini!"

"Hah?" Hana tak mengerti.

"WOIY, JANGAN KABUR LO!" Teriak Arka yamg langsung menyusul Gara.

"CEPET!" sentak Gara.

Tak berfikir lagi, Hana berlari kecil menjauhi Gara dengan Veara yang berada disebelahnya. Hana tidak bisa menggendong Veara karena badannya juga tidak gede-gede amat. Hana tidak kuat.

Setelah berlari cukup jauh, sampai-sampai dermaga tak terlihat lagi, Hana menghentikan larinya.

"Kakak, Ara capek."

Hana menatap gadis itu kasihan, lalu ia membawa Veara duduk disebuah bangku dibawah pohon.

"Nih, Ara minum, ya." Hana menyodorkan air yang ia bawa dalam ranselnya, lalu menyeka keringat Veara menggunakan sapu tangan miliknya.

GarahanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang