Maaf, ini bakal jadi salah satu part terpanjang dan terdapat adegan 'explicit content-nya' . Belum legal, stop here!⛔️
Jika kau bertanya berapa banyak pria yang pernah hadir dalam kehidupanku dan siapakah yang tertampan dalam dunia nyataku, jawabanku adalah ketiga kasanova yang sedang berada denganku saat ini. Dua berada dihadapanku dan satu sedang disebelahku.
Rupa, kekayaan, hampir seluruh apa yang orang cari dan inginkan, mereka miliki itu semua. Ya, bagiku terkadang terasa kurang adil sebab banyak sekali di luar sana yang bahkan tak bisa punya satu diantara itu. Contohnya, diriku.
Lalu disinilah kami, tepatnya aku yang merasa menjadi seorang pesakitan buruk rupa, tak layak, terjebak bersama tiga rupawan yang masih saja tak kumengerti mengapa mesti bertingkah seperti sesuatu yang besar sedang terjadi dan tak ada yang mulai buka mulut sejak Taehyung menyebut nama seseorang, dan membangkitkan rasa penasaran sejak ia mengaitkanku dengan Jungkook.
Maksudku, aku sudah dengar pengakuan dari Jungkook bahwa ia dan Taehyung memang sudah pernah kenal, lalu hubungan mereka rusak karena Jungkook mengatakan sesuatuーlebih tepatnya memberi saran karena Taehyung terlalu burukーpria itu tidak terima dan hubungan pertemanan mereka berakhir. Bukankah begitu kisahnya?
Namun diamnya Jungkook dan perubahan raut yang terlampau drastis membuatku turut menunggu jawabnya dan berpikir tentang apa yang Jungkook tidak beritahu padaku.
"Kau ingin mempermalukan dirimu di depan adik iparmu sendiri, hyung?"
Tiba-tiba Jungkook berujar dengan suara terlampau lantang, tatapan menantang sekaligus mencebik seperti ketidaksukaannya pada Taehyung membuncah berpuluh kali lipat. Hyung, aku mendengar itu untuk pertama kalinya Jungkook tujukan pada Taehyung sejak mereka bertemu. Seperti mereka memang memiliki hubungan yang sangat akrab sebelumnya.
"Jika itu bisa menyelamatkan dirinya dari tipuan dan segala rencana jahatmu, aku tak perduli Jungkook."
Wow, tidak. Aku tidak ingin bilang bahwa aku mendadak berdebar hanya karena satu kalimat yang terlalu bias namun kenyataan berkata lain sebab aku sendiri bisa mendengar detak pada dadaku yang membuat aku harus menahan nafas untuk tetap terlihat rileks dan tidak mempermalukan diriku sendiri.
Jungkook tertawa kecil, tidak kecil juga melainkan cebikan berupa sinis yang terlampau vokal untuk ditujukan pada seseorang yang terus menatap seperti elang di hadapan kami berdua. Kini aku benar-benar tahu, Jungkook hampir memiliki persentasi ketakutan nol pada Kim Taehyung.
"Kau lucu, hyung. Aku tahu rahasia kecilmu, ngomong-ngomong."
Kali ini aku merasa perlu untuk ikut protes karena pemuda itu tiba-tiba memicing dan tersenyum penuh arti ke arahku. Aku merasa keberatan karena terdengar seperti rahasia yang kubagikan dengannya. Tidakkah ia seperti seorang teman yang picik? Belum lagi ada orang lain yang tak seharusnya tahu tentang ini, Park Jimin. Tak lupa Taehyung yang telah membagi atensi, menghela nafas lebih panjang setelah beradu tatap dan memejamkan matanya sebentar seperti menghirup tenaga untuk menghadapi Jungkook atau aku atau mungkin kami berdua.
"Sungguh aku tidak peduli, Jungkook. Aku hanya ingin kau berhenti. Ara tak cocok untuk mengikuti permainanmu dan tak akan pernah layak untuk menjadi korban masokis-mu. Cukup kau membunuh Kim Yoora."
Masokis? Membunuh?
"Aku tidak membunuhnya. Dia yang membunuh dirinya sendiri."
Entah aku yang terlalu paranoid, atau memang hal itu tidaklah seseram yang kubayangkan namun kurasa bibirnya sama sekali tak bergetar dan tak ada nada sumbang ketika Jungkook menyebut kata demi kata itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/164610316-288-k927546.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PUNISHMENT✔
Fanfiction[COMPLETED] "Aku tidak akan menggugat, kau tak perlu kembali pada kehidupan lamamu yang melarat. Satu syaratnya, gantikan peran kakakmu." - Kim Taehyung ©️msvante • 2019