New Chapter : 2

18.1K 2.2K 705
                                    

Ara mungkin tak pernah membayangkan bahwa hari ini akan tiba. Hari dimana Taehyung mengajaknya ke kediamannya yang baru. Ia teringat, dulu begitu sulit baginya untuk sekedar mencari tahu keberadaan pria itu.

Namun kini, malah Taehyung yang menawarkan untuk berkunjung terlebih dulu sebab mereka harus mengantarkan Taera yang sudah tertidur di kursi belakang. Sepertinya, Taera sudah kelelahan.

"Ayo, masuk." Taehyung mempersilahkannya dengan ramah sejak mereka tiba di sebuah garasi kecil dan Taehyung membawa putrinya yang sudah tertidur dalam gendongan. Sejenak Ara menyorot, rumah itu terlihat tak semegah milik Taehyung yang dulu.

Kakinya mulai menyusul Taehyung yang sudah mulai membuka pintu dengan kode akses dan masuk ke dalam rumah. Persis setelah itu, seorang perempuan menyambut mereka.

"Astaga, Taera."

"Ssttt... dia pasti kelelahan, Noona." Taehyung berbicara dengan setengah suara.

Noona?

Agaknya, pengucapan Taehyung barusan cukup menggelitik telinga gadis yang masih saja diam mematung menyaksikan seluruh apa yang baru dipandangnya untuk pertama kali.

"Noona, ini Ara. Boleh temani dia sebentar, aku akan antarkan Taera ke kamarnya dulu."

Perempuan yang dipanggil dengan sebutan kakak itu mengangguk lembut. Sebelum meninggalkan mereka, melirik Ara terlebih dulu lalu mulai berjalan membawa putrinya. Sedang si perempuan yang disebut Noona kini sudah menyuruhnya duduk dan lantas berbicara di sebelahnya.

"Silahkan duduk, Ara. Kau mau minumー"

"Ah, tidak perlu. Aku harus kembali dan aku baru saja selesai makan." Gadis itu menolak dengan sopan, namun ia menurut untuk duduk di salah satu sofa berwarna putih gading yang terletak di ruang tengah dalam rumah itu.

"Oh, baiklah. Aku Yo Jin-soo, ibu Taera, gadis kecil yang tadi Taehyung gendong. Taehyung sudah kuanggap seperti adikku sendiri."

Well, rasanya mendadak lega ketika Ara mendapati kenyataan itu. Ia tak tahu mengapa padahal Taera sudah mengungkapkannya terlebih dulu.

Namun, belum sempat ia bersuara, Taehyung telah kembali bergabung bersama mereka. "Ah, apa ada percakapan sesama perempuan yang harus membuatku menunda untuk mengantar Ara terlebih dulu?"

Jinsoo tersenyum, memindahkan tatapannya sembari bangkit. "Tidak ada. Hanya obrolan biasa. Kau ingin mengantarkannya pulang? Pergilah."

"Begitukah, ayo, Ara. Noona, kami pergi dulu ya."

Taehyung pamit, gadis di sebelahnya pun membungkuk sembari mengucapkan terima kasih. Berjalan mengikuti Taehyung yang kini sudah kembali masuk ke dalam mobil disusul dengan dirinya sendiri.

Sejak mobil melaju dan tak satupun yang berbincang, keduanya merasa hawa yang sedikit berbeda sejak Taera tidak ada. Seperti canggung dan kehilangan topik untuk sekedar membicarakan sesuatu.

"Ara, kuharap kau tidak terbebani dengan perkataan Taera. Maksudku, dia memang anak yang cerdas dan terlalu hiperaktif." Syukurnya, Taehyung mulai berani membuka suara.

"Aku tahu, Tuー"

"Taehyung. Kita sudah berada di luar jam kantor. Panggil aku, Taehyung."

PUNISHMENT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang