New Chapter : 4

16K 1.9K 151
                                    

Ara menepati janjinya setelah pertemuan dengan klien terakhir. Tangannya sudah membawa goodie bag berisi jas yang Taehyung pinjamkan malam itu.

"Aku ingin bertemu dengan Tuan Kim."

"Ah, Nona Lee dari Hit, bukan? Silahkan anda bisa langsung masuk, Nona." Resepsionis perempuan itu mempersilahkan dengan ramah. Sedangkan satu staf lain sudah menuntun gadis itu untuk melewati pintu akses yang hanya bisa digunakan oleh staf dan mengantarkannya sampai masuk ke dalam lift.

"Terima kasih." Ara mengucapkan itu setelah masuk dan menekan tombol menuju lantai dimana kantor pemilik berada. Namun begitu ia sampai di sana, tak ada sekretaris yang berjaga di depan seperti kali pertama ia datang. Ara memutuskan untuk menunggu sebab tak ingin dianggap lancang jika masuk tanpa aba-aba.

Tak berapa lama sekretaris yang ia sudah ketahui wajahnya tiba-tiba muncul. "Ah, maaf, ada urusan yang harus kuselesaikan tadi. Sudah buat janji dengan Tuan Kim, Nonaーah Nona Lee dari Hit? Sepertinya beliau tidak bilang akan ada meeting atau ada pertemuan dengan Hit hari ini." Perempuan berpakaian merah ketat itu sudah sibuk mengecek buku catatan yang sepertinya menjadi agenda penting untuk setiap jadwal atau kegiatan bosnya.

"Iya. Aku belum memberitahukan sebelumnya tapiー"

"Jadi, anda belum buat janji dan langsung datang kemari? Kebetulan Tuan Kim masih ada tamu dan sepertinya masih lama. Aku juga tidak yakin apakah beliau masih bisa menerima tamu lainnya sebab ia sangat sibuk sejak pagi." Perempuan itu mengucapkan dengan raut sedih dan masih tak lepaskan buku yang ada di tangannya. "Aku tidak yakin meski anda menunggu apakah Tuanー"

"Aku sudah bilang sebelumnya. Ia tau aku akan datang." Ara hampir tak bisa menahan dirinya untuk tak menginterupsi sang sekretaris yang ia tidak tahu namanya itu dan tak memberikan dirinya kesempatan untuk berbicara sedikit pun. Tangannya sudah menaikkan goodie bag itu ke meja kecil yang berada di antara mereka. "Tolong berikan pada Tuan Kim saja kalau begitu. Bilang aku mengantarkan ini dan sampaikan terima kasihku. Terima kasih, Nona."

Ara baru saja berlalu setelah si sekretaris buru-buru membalas ucapannya dan hampir saja mengambil goodie bag yang terletak di atas mejanya.

"Ara." Langkahnya tertahan sejak pria yang ia cari keberadaannya mendadak muncul dengan satu tangan berada di dalam saku dan tatapan ingin tahu. "Kenapa langsung pergi?" tanyanya.

"Ah, kupikir kau masih sibuk. Bukankah sedang ada tamu?" Ara kini berbalik, nada suaranya sengaja ia tinggikan.

"Benar. Aku memang sedang ada tamu. Aku keluar untuk ke toilet sebentar. Tapi kenapa pergi tanpa menemui aku?" Taehyung benar-benar sudah ada di sebelahnya untuk saat ini. Sementara sekretarisnya nyaris tak bisa sembunyikan ekspresi ingin tahu di wajahnya. Sejak kapan bosnya itu berbahasa informalーaku, menggunakan kata itu pada gadis yang ia tahu adalah staf dari mitra perusahaan mereka?

"Kupikir masih lama." Wajah Ara melunak, senyum manisnya mengembang ketika menyadari bahwa tak seharusnya juga ia kesal pada sang sekretaris.

"Apa-apaan. Kau harus menunggu aku selesai." Taehyung malah mengambil satu tangannya,  menariknya seperti tak ada siapa pun di sana dan tak peduli.

Ara sengaja mengambil goodie bagnya kembali dan membungkuk sopan sebelum benar-benar berlalu tepat di hadapan wajah sang sekretaris yang sedari tadi menatap sejoli itu dengan rasa aneh sekaligus kebingungan. Namun gadis itu sendiri menjadi bingung sejak Taehyung tak membawanya ke ruangannya sendiri melainkan ruangan lain yang berada di sebelah ruangannya sendiri.

"Aku tak mungkin membawamu ke ruang kerjaku. Meski ini juga tak jauh beda sih. Selamat datang di ruang rehat milikku. Ada kulkas berisi minuman dan snack ringan, mesin kopi kalau kau mauーaku sih jarang menggunakan, televisi jika ingin menonton, hmm ... sofa empuk cocok untuk berleha-leha, bisa untuk tidur juga." Telinganya penuh dengan ocehan Taehyung ketika mereka berdua masuk ke dalam dan pria itu bersuara seperti tengah melakukan room tour.

PUNISHMENT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang