|17,0|

3.9K 591 52
                                    

Budayakan vote sebelum membaca


/////




💜💜💜









"Hari ini kita bakal ngumumin siapa yang akan masuk ke pasukan inti, jadi tolong baris yang rapi dulu". Ucap Ara dengan selembar kertas berada di tangannya.

Para anggota paskib sudah baris didepannya dengan rapi, menanti sang pelatihnya membacakan nama nama yang akan menjadi pasukan inti. Bagi kelas 12 dan 11 mungkin hal ini udah biasa untuk mereka, namun bagi kelas 10, moment ini benar-benar menegangkan buat mereka. Pengalaman pertama bagaimana rasanya terpilih menjadi anggota inti.

"Seperti biasa, kita punya dua tim yaitu tim A dan tim B. Biasanya dari tahun ke tahun tim A itu diisi sama anak-anak kelas 12-11 dan tim B diisi anak-anak kelas 11-10, mostly kelas 10. Kemungkinan besar tahun ini juga seperti itu". Lanjut Ara, sementara Revan hanya diam berdiri di sampingnya. Dengan melipat kedua tangannya didepan dada.

"Jadi---Van, silahkan". Ara memberi kesempatan Revan untuk membantunya membacakan nama nama yang terpilih. Lalu Revan pun mengambil kertas yang sebelumnya digenggam oleh Ara.

"Tadi udah jelas ya yang dikasih tau Ara, nanti yang namanya disebut tolong langsung memisahkan diri dari barisan. Dan langsung bentuk barisan baru sesuai timnya". Revan memberi arahan sedikit sebelum memulai membacakan nama-namanya.

"ini untuk tim A dulu. Pasang kupingnya baik-baik, saya gak akan ngulang----

----Citra, Putri yunita, Rizky yudha, Fajar, Dito, Lia, Sabila, Nanda, Rio, Darrel, Adel, Aji, Gita, Candra, Tamara, Axel, Renata, Nindy, Fadli, dan terakhir Tia... Kalian langsung bentuk barisan baru disini. Tanpa suara!". Revan menyebutkan satu persatu nama-nama yang terpilih dan setelahnya beralih pada kertasnya lagi untuk membacakan tim selanjutnya.

"Dan ini tim B--- Jihan, Hana, Sena, Daffa, Gilang, Bayu, Reza, Valerie, Fitri, Kartika, Rizka muti, Vina, Lisa, Widya, Fadila, Raihan, Bintang, Gabriel, dan------". Revan menggantungkan omongannya dan berbisik ke Ara sejenak.


Reza, Lisa, dan Valerie udah keringet dingin di barisan. Temen mereka satu lagi belom terpilih, tapi mereka yang panik. Sedangkan orang yang di maksud cuma bisa pasrah berdiri dibarisan sembari berbicara dengan lirih, gapapa kepada temen-temennya itu yang mana mereka udah ada dibarisan baru berbeda dengan barisan Alen.

Alen juga gak berekspetasi tinggi dia akan terpilih, tahu diri kemarin sempet drop. Sudah pasti pelatihnya ragu untuk memilihnya, toh baru seleksi aja fisiknya udah gak kuat. Jadinya ya pasrah aja, diterima ya syukur, gak yaudah gak bisa dipaksakan.

"Alen ada?". Dengar dirinya disebut, otomatis langsung mengangkat tangan kanannya.

"Hadir kak!". Jawabnya semangat, dirinya baris di tengah jadi harus jinjit sedikit untuk terlihat oleh kedua pelatihnya.


Setelah namanya disebut, kedua pelatihnya justru berdiskusi lagi, menggantungkan dirinya yang bingung kenapa namanya dipanggil.

"Ah gua kira Alen bakal kepilih". Ucap Reza dibarisan barunya. Disampingnya ada Valerie yang juga tampak panik menunggu nama calon anggota terakhir dari tim B.

Coach  •ᴠᴋᴏᴏᴋ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang