heh belum 24 jam(": pagi pagi liat komen udah ratusan, yaudah nih lagi nepatin janji. 100 komen lg, update lg 😉Budayakan vote sebelum membaca
////
💜💜💜
Semenjak Alen diajak kerumah Revan kemarin lusa, pria itu jadi lebih sering bawa Alen kerumahnya. Hampir tiap hari Alen diculik terus dikurung dirumah dengan alibi; aku sendirian, gak ada yang nemenin. Beruntung Alen sendiri lagi liburan sekolah menjelang ujian, jadinya dia sendiri juga gak mempermasalahkan. Cuma berimbas sama jam belajarnya aja, yang seharusnya dipake buat pendalaman materi buat ujian sekolah nanti, malah harus diapelin sama si pacar.
Ya untungnya Alen pinter, jadi tinggal baca-baca dikit juga apal lagi sama materinya. Tapi tetep aja sih kalo hampir tiap hari ditempelin sama aja boong, yang ada di otak Alen cuma tentang ciuman Revan aja. Bahaya, gak bener ini.
Gimana enggak? Lihat aja sekarang.
Keduanya malah asyik cuddle di sofa ruang tengah sambil nyemilin tanghulu yang baru aja mereka buat. smartTV berukuran besar sengaja dinyalakan, tapi sayangnya harus kena kacang sebab dua entitas itu sibuk sendiri sama dunianya.
Revan duduk bersandar pada pinggiran sofa, kakinya ia telentangkan ke sepanjang sofa sedang Alen duduk dipangkuan dengan posisi miring, menenggelamkan kepalanya pada dada bidang itu dengan nyaman. Kedua tangan kecilnya melingkar memeluk tubuh Revan, seolah pria itu adalah boneka teddy bear yang siap membuatnya tertidur nyenyak.
Revan sendiri memilih menyuapi permen stroberi itu ke pacarnya, sesekali kedalam mulutnya sendiri. Biarlah dirinya menahan beban tubuh Alen sebab hal tersebut cukup buat keduanya merasa nyaman.
"Besok kamu mau main lagi kesini?". Revan menatap pipi yang tengah mengembung lucu karena stroberi itu dari atas, sebelah tangannya mengusap lembut surai legam Alen.
Yang ditanya gelengin kepala, "Gak bisa, aku ada janji sama temen-temenku"
"Kemana? Ngapain? Sama siapa aja?"
Alen sontak ngelirik sang pacar yang posisinya lebih tinggi dari dia. Gemes sendiri denger pertanyaan beruntun dari pria itu.
"Temen sekolahku, Lisa, Reza dan yang lainnya". Jawabnya santai sambil benerin posisi pelukannya lagi.
"Kemana? Sama aku aja kenapa?"
Alen memicing sejenak, ingin rasanya cubit bibir Revan sekarang, tapi kasian. "Aku udah seminggu sama kamu, belum puas juga? Lagipula aku udah janjian sama mereka ke Dufan"
Revan berdecak malas disana, seolah gak tertarik sama sekali akan rencana liburan Alen bersama teman-temannya. "Yaelah ngapain ke Dufan, udah pernah juga"
"Biarin sih, udah lama aku gak main sama mereka"
"Terus aku ditinggal sendirian?"
"Kamu kerja kan besok?!". Alen sontak ngedongak, bola matanya sengaja melotot biar keliatan lagi ngegertak.
Tapi sayangnya hal itu gak mempan buat Revan, malah jatohnya lucu dimata pria itu. "Ya pulangnya"
"Kamu pulang aku juga udah pulang palingan"
Revan hanya ngehela napas pelan, sekarang pacarnya udah semakin berani ngelawan dirinya. Sering kali gak nurut dan keras kepala bahkan udah bisa ngomelin dia. Untung aja Revan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coach •ᴠᴋᴏᴏᴋ [COMPLETE]
Romance[Taekook lokal' AU] END SEASON 1 Gimana jadinya saat kamu ngincer kakak kelasmu, malah kepincut sama kakak dari kakak kelasmu? ---yaa, itu yang dirasakan Alen. Karna menurut Alen--- Percuma makan yang manis tapi gak aman---Percuma punya sifat yang...