|40,0|

3.2K 520 32
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca




////





💜💜💜









Revan kembali ke mobilnya setelah memastikan Alen masuk kerumahnya. Menoleh ke arah belakang berniat untuk memundurkan mobilnya sebelum berputar balik. Namun maniknya tak sengaja mendapati adiknya yang tertidur dibangku belakang dengan kepala yang bersender dikaca mobil. Revan tak ambil pusing, dirinya mulai mengatur gigi mobil dan langsung melajukan mobilnya.

Tak membutuhkan waktu yang lama, mobilnya sampai dirumahnya tepat pukul 10. Gerbang yang otomatis terbuka itu membuat Revan sontak memasukan mobilnya ke garasi.

Darrel merasakan pergerakan mobil yang terhenti, matanya terbuka perlahan dan menyadari jika mereka sudah sampai dirumahnya. Tanpa berpikir panjang Darrel mengambil tas besarnya dan turun dari mobil. Meninggalkan Revan yang sedang mengambil barang-barangnya dibagasi.

Tanpa mengucap sepatah kata pun Darrel masuk kedalam rumah, mengabaikan tatapan datar dari sang kakak.

"Bun, aku pulang". Darrel dengan susah payah menggendong tas besarnya sembari berjalan menuju ruang tengah dimana dirinya bisa melihat ada ayahnya disana sedang menonton tv.

Mendengar suara anaknya dari belakang, sang kepala keluarga menoleh ke sumber suara.

"Baru sampe rel?". Tanya ayahnya basa-basi dan langsung dijawab anggukan oleh Darrel.

"Mana bunda, yah?". Tanyanya sebelum menaruh tas besarnya di lantai.

"Dikamar—oh ya, mana abangmu?". Sang kepala keluarga baru menyadari anak sulungnya belum keliatan sedari tadi.

"Masih di mobil". Darrel menjawab seadanya sebelum berjalan memutar menuju sofa dan langsung mendaratkan bokongnya disana.

Tak lama terdengar suara bundanya dari sisi kanannya. "Sayang, giliran kamu sini aku pakein masker—loh Darrel udah pulang nak?". Bundanya keluar dari kamar sembari memegang satu kemasan sheetmask ditangannya, berniat untuk dipakaikan ke suaminya. Karna tau anak bungsunya sudah pulang, dirinya langsung menghampiri anaknya itu.

"Pulang sendiri kamu?". Tanya bunda setelah mengusap kepala anaknya itu.

Darrel menggeleng pelan sebelum menjawab, "Abang masih di mobil".

Sedetik setelah Darrel menjawab, dari arah depan terdengar suara roda koper yang diseret diikuti suara Revan yang menggema di ruangan.

"Aku pulang"

Semua atensi mengarah pada Revan yang baru saja menginjakkan kakinya di ruang tengah. Dirinya langsung mendekat kearah sang bunda dan mencium keningnya sebelum menyalami ayahnya juga.

"Acaranya lancar bang?". Tanya bunda halus, membuat Revan tersenyum kecil sembari mengangguk.

"Lancar kok—kalo gitu aku langsung ke atas ya, mau bersih-bersih"

Sang bunda dan ayah pun mengangguk membiarkan Revan beristirahat dikamarnya.

Darrel yang melihat abangnya mulai menaiki tangga pun akhirnya ikut bangkit berniat kembali kekamarnya juga sembari mengambil tas besarnya. "Darrel juga kekamar dulu ya, Yah Bun".

Kedua pemuda itu pun berjalan meninggalkan ruang tengah dimana orang tuanya berada.



Revan meletakkan kopernya disisi ranjang, lalu membuka seluruh pakaiannya yang melekat ditubuhnya sebelum menuju kamar mandi.

Coach  •ᴠᴋᴏᴏᴋ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang