|28,0|

3.9K 570 84
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca


////



💜💜💜







Karna acara lomba juga sudah selesai, para peserta paskib memilih untuk meninggalkan tempat itu. Termasuk Alen dan temen-temennya.

"Lomba pertama dan langsung dapet piala, keren gak tuh". Reza yang baru aja duduk dikursi bus disamping Alen langsung berceloteh tak henti-henti.

Alen hanya menoleh sejenak sembari terkekeh menanggapi.

"Oh iya, keadaan lu gimana Len. Baru inget gua lu tadi pingsan". Tanya Reza padanya setelah menaruh tasnya dibawah kursi.

"Udah gapapa, emang lebay aja ini segala pingsan". Balas Alen seadanya.

"Kok bisa dah, perasaan tadi kita sarapan bareng-bareng"

Alen mengendikan kedua bahunya singkat , lalu membenarkan posisi duduknya lagi.

"Alen". Lisa muncul disela-sela kursi,berbisik memanggil temannya.

"Hm?". Saut Alen

"Maaf ya tadi kita gak nemenin lu di UKS, soalnya kan kita harus Apel". Ucap Lisa dengan perasaan bersalahnya, sontak Alen pun tersenyum mendengarnya.

Ah seharusnya ia menyadari jika memiliki teman-teman yang mengkhawatirkan dirinya. Ketimbang memikirkan seseorang yang bahkan belum tentu memikirkannya juga.

Huh, tunggu—bukan seseorang, tetapi dua orang.






●●●





Bus sampai disekolah, mereka yang ada didalam bus langsung turun dari sana setelah mengemasi barang-barang mereka.

"Jangan ada yang pulang dulu ya, mau ada evaluasi". Ara memperingati anak didiknya itu sebelum dirinya ikut membantu mengeluarkan perlengkapan paskib dari bus.

Alen dan yang lainnya dengan sigap ikut membantu pelatihnya itu.

"Kalian langsung masuk ke ruang audiovisual, kita evaluasi disana. Darrel tolong koordinasiin". Lalu setelahnya Ara mengunci gudang tempat menyimpan perlengkapan paskib. Darrel pun mengiyakan suruhan Ara. Lantas langsung menyuruh anggotanya untuk masuk ke ruangan yang dimaksud Ara.

Alen bersama Reza berjalan pelan memasuki ruangan itu. Sementara Lisa dan Valerie sudah duduk manis didalam dengan yang lainnya.

Tak lama Ara pun masuk, sementara Darrel meletakkan ketiga piala itu ditengah. Mereka duduk membentuk lingkaran mengelilingi piala-piala itu.

"Gimana? Kalian merasa puas gak sama hasilnya?". Ucap Ara memulai diskusi.

Disini hanya Ara yang menemani mereka, mengingat Revan yang sudah pergi duluan sebelum acara lomba selesai.

"Kalo bagi aku sih puas gak puasnya kita tergantung rasa syukur kita sama hasilnya. Aku sendiri udah bersyukur banget kita semua dapet piala, mungkin di lain waktu, kita bisa meningkatkan lagi prestasi kita". Ucap Adel, selaku wakil ketua paskibra disini. Dan Ara pun mengangguk menanggapi.

Coach  •ᴠᴋᴏᴏᴋ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang