|26,0|

3.6K 540 45
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca



////




💜💜💜







Akhirnya, hari dimana mereka lomba pun tiba. Masih terlalu pagi, namun para anggota paskib ini sudah mulai berkumpul di sekolah. Sudah ada kak Ara yang mengkoordinir peralatan yang diperlukan dibantu juga oleh yang lain. Sekolah mereka mengirim dua tim untuk ikut dalam perlombaan antar kota ini, yaitu tim A dan juga tim B.

Disisi lain, ada Alen yang sepertinya sedang mengecek kembali barang-barangnya.

"Len, bawa kaos kaki yang semalem gua bilang kan?". Disampingnya ada Reza, meminta barang yang dititipnya ke Alen.

Alen menoleh sejenak, kemudian mengangguk dan membuka isi tasnya kembali untuk mengambil barang yang diminta Reza.

Selang 7 menit. Dari arah gerbang utama, masuk 2 bus sekolah yang sepertinya akan mereka naiki nanti.

"10 menit lagi kita berangkat ya, di cek lagi barang-barangnya biar gak ada yang ketinggalan". Revan keluar dari dalam mobil pribadinya dan langsung menghimbau para anggota paskib agar mempersiapkan keperluannya.

"Rel, snacknya dateng jam berapa?". Revan masuk ke ruang audiovisual dimana peralatan paskib ada disana. Darrel yang lagi ngitungin jumlah bendera guard pun menoleh.

"Jam 7 paling". Balasnya singkat, kemudian melanjutkan lagi kegiatannya yang sempat tertunda tadi.

"Bilangin jangan sampe lewat dari jam 7, kalian harus sarapan"

"Hm"

Tadinya Revan mau langsung keluar nemuin Ara, tapi setelah denger gumaman datar dari adiknya, dia mengernyitkan dahinya sambil menatap Darrel yang duduk dilantai itu. Cukup merasa aneh dengan sikap Darrel pagi ini.

Tapi setelahnya Revan lebih memilih abai dan keluar dari ruangan. Menghampiri Ara yang rupanya lagi mengecek para anggota yang sudah datang.

"Nanti barang-barang taro di mobil aja, bus buat barang-barang mereka". Revan berdiri tepat disamping Ara.

"Okey"

"Yang lain, bawa tas kalian dan langsung masuk ke bus. Sesuai tim ya, jangan pisah-pisah". Ucap Revan pada yang lain. Dan setelahnya anak-anak paskib pun mulai masuk ke bus sekolah satu persatu.

"Al, gua dimobil lu kan?". Tanya Ara setelah selesai mengecek absen ditangannya.

"Iya, bantu gua masukin barang-barangnya dulu"

Dan Alen bisa mendengar dengan jelas bagaimana kedua pelatihnya itu berbincang. Sembari merapihkan barangnya kembali, dirinya juga sesekali melirik ke arah Revan yang rupanya sedang mondar-mandir membawa peralatan paskib untuk ditaro di mobilnya.

Entahlah, pagi ini Revan gak sama sekali menyapanya atau hanya sekedar melihatnya. Dan Alen tersadar, Darrel pun juga seperti itu pagi ini. Bahkan jauh lebih dingin ketimbang pelatihnya itu.

Tapi sekarang adalah waktu yang tidak pas kalau harus memikirkan hal semacam itu. Dan tanpa ingin berlama-lama, Alen menggendong tasnya dan langsung masuk ke dalam bus.




Coach  •ᴠᴋᴏᴏᴋ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang