|49,0|

3.3K 432 26
                                    

Budayakan vote sebelum membaca







////






💜💜💜










Pada akhirnya Revan berkunjung kerumah Alen setelah sebulan lebih hubungan keduanya diketahui orang tua Alen.

Ya, sebulan.

Alen sendiri juga gak menyangka jika waktu berjalan secepat itu. Perasaan baru kemarin dirinya ketakutan setengah mati sebab tertangkap basah oleh mamanya. Sekarang keluarganya bahkan sudah tau siapa Revan, mamanya ternyata menceritakan semua apa yang terjadi pada papanya.

Kalau ingin tau bagaimana keadaan Alen saat itu ketika papanya tau. Huh, sungguh—rasanya Alen tak ingin mengingatnya lagi. Rasanya seperti malaikat maut ada disampingnya pada saat itu. Siap mencabut nyawanya jika dia sudah tak kuat menahan rasa intimidasi dari papanya.

Jika mengingatnya lagi, Alen jadi merinding membayangkan wajah papanya seperti ingin merebusnya hidup-hidup. Ya, mungkin itu hanya perasaan lebaynya saja. Padahal kenyataannya, pria itu hanya mengangguk pelan seakan mengerti bagaimana perasaan anaknya. Juga menyampaikan beliau akan merestui hubungannya apabila Revan datang kerumah dan memperkenalkan diri.



Dan akhirnya, disini lah Revan sekarang. Berdiri didepan pintu utama yang terbuka, dimana dirinya bisa melihat kedua orang tua Alen sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Papa Alen meminum kopinya sembari fokus dengan laptopnya, sedangkan mama Alen sibuk mengupas beberapa apel diatas meja. Revan mengambil napasnya sejenak, menegakkan badannya sekedar mempersiapkan diri.

Badannya yang tegap membuat dia terlihat sangat gagah. Alen yang berdiri disamping Revan hanya mengeratkan rangkulannya, dia juga mencoba meyakinkan diri untuk memanggil kedua orangnya. Alen tersenyum kecil sembari merangkul lengan Revan. Dia sendiri gugup menghadap kedua orang tuanya, tapi kenapa Revan terlihat begitu yakin seakan siap dengan segala resiko.

Alen melirik ke Revan yang masih tersenyum lebar itu. Lalu beralih ke orang tuanya yang belum menyadari kehadiran Revan.

"Pa, ma—ini kak Revan udah dateng". Alen menunjuk pria disebelahnya dengan dagunya, memberitahu kedua orang tuanya jika Revan sudah tiba dirumah mereka.

Terlihat sang kepala keluarga yang langsung menoleh begitu anaknya memanggilnya. Begitu pula dengan mamanya yang juga langsung menghentikan pergerakannya sekedar menoleh pada Alen.

"Oh astaga! Yampun, pah berdiri". Mama Alen menarik suaminya agar segera berdiri, dengan begitu mereka bisa menyambut kedatangan tamu. Bahkan papa Alen tak sempat menutup laptopnya sebab sang istri lebih dulu mendorongnya agar melangkah mendekat kearah pintu.

Revan yang melihat kedua orang tua kekasihnya sudah didepannya, langsung membungkuk sopan sembari menjabat tangan papa Alen.

"Halo om, apa kabar?". Sapa Revan basa basi.

Sang kepala keluarga dirumah ini pun tersenyum menanggapi. "Ya syukurlah, semua lancar-lancar aja. Ayo masuk". Setelahnya mereka semua masuk kedalam.

Namun sebelum mereka sampai diruang tengah, tiba-tiba Alen berlari dan menarik lengan sang papa. Membawanya ke arah dapur membuat mama Alen dan juga Revan kebingungan.


"Kamu ini kenapa sih?". Papanya langsung memprotes begitu mereka sampai di dapur. Sementara Alen mengintip kearah ruang tengah, memastikan bahwa pacarnya sudah duduk disana. Dan setelahnya menoleh pada papanya lagi.

Coach  •ᴠᴋᴏᴏᴋ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang