|24,0|

3.5K 534 21
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca




////




💜💜💜






;

"Kamu gak pacaran kan sama bang Revan?"

Ditanya begitu, Alen harus jawab apa selain enggak?

Emang bener enggak pacaran kan?

Tapi sampai detik ini Alen bahkan gak bisa membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Darrel. Bibirnya kelu, entah kenapa padahal dalam hatinya dia udah berteriak enggak.

Darrel masih betah menumpuhkan kepalanya di bahu Alen, menunggu dengan setia apa sekiranya jawaban Alen.


Klek

"Ada ranjang kosong diujung, buruan ditidurin disana aja, kar kamu tolong bikinin teh hangat ya"

Setelah mendengar keributan dari pintu luar, Alen langsung mendorong tubuh Darrel agar mejauh dari tubuhnya. Darrel juga sempat terkejut akibat suara berisik diluar. Berniat mengecek sekiranya ada apa.

"Alen? Kamu masih pusing?". Sebelum Darrel mengecek keluar, tiba-tiba aja ada seorang perawat uks yang membuka tirai ranjang Alen.

"Udah gak pusing kok kak". Jawab Alen cepat, padahal emang gak lagi pusing.

"Kalo emang masih belum kuat jalan, tiduran dulu aja disini, nanti biar anak pmr yang kekelas kamu"

"Iya kak makasih"

Lantas saat netra perawat itu menemukan atensi ketua MPK disini, Darrel menelan ludahnya gugup.

"Kamu ngapain disini? Udah bel masuk juga, sana ke kelas". Tegurnya galak, Alen yang melihat hanya bisa menahan tawaannya aja.

"I—iya kak astaga, jangan galak galak ngapa, udah sih sana mau ngobrol dulu bentar sama Alen". Balas Darrel seraya mengusir perawat itu.

"Yeh malah ngusir, awas ya lama-lama. Len, kalo nih anak macem-macem bilang ya"

"Dikira saya cabul kali macem-macem bahasanya". Balas Darrel tak terima.

Dan Alen hanya tertawa mendengarkan kekonyolan keduanya.

"Kamu kayanya deket banget ya sama semua orang disekolah ini kak". Saut Alen sedetik setelah perawat tadi pergi dari hadapan keduanya.

"Gak semua sih, mungkin karna aku terkenal kali jadinya kamu bilangnya aku deket sama mereka, padahal mah enggak". Ucap Darrel sembari menyombongkan diri. Dan geplakan pelan di lengan didapatnya dari Alen.

"Ck, sok banget"

"Yah, gak percaya? Bahkan aku dapet julukan pangeran sekolah sejak aku mos". Lanjutnya menyombongkan diri.

"Pangeran apaan begini haha". Ledek Alen bercanda.

"Yah gak percaya kamu mah, yaudah aku mau kekelas nih, jawab aja pertanyaan aku tadi. Tapi aku harap sih enggak". Dan Darrel pun melanjutkan topik pembicaraan yang sempat tergantung tadi. Alen menghela napasnya sejenak, karna tiba-tiba aja bayangan dirinya berciuman dengan Revan semalam muncul dipikirannya.

Coach  •ᴠᴋᴏᴏᴋ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang