|27,0|

3.8K 525 44
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca

////



💜💜💜



"Alen? Len? Bangun Len". Dirinya merasakan tepukan pelan pada pipinya. Sedikit demi sedikit ia membuka matanya perlahan, bias cahaya mulai memasuki penglihatannya. Namun tak lama dirinya memejamkan matanya kembali lantaran kepalanya masih sedikit sakit.

"Tolong ambilin air putih". Ucap salah satu orang yang ada disampingnya.

"Ayo duduk dulu Len. Ini diminum dulu airnya biar gak pusing lagi". Alen membuka matanya lagi dan bisa melihat dihadapannya kini ada kak Ara yang sudah ancang-ancang ingin membantunya duduk. Dengan perlahan Alen mendudukan tubuhnya atas bantuan Ara. Setelahnya ia menerima segelas air hangat dan diminumnya perlahan.

Sembari ia minum, Ara membantu menyeka keringat dipelipisnya menggunakan sapu tangan.

Alen melihat sekitar, dia yakin dirinya tak sedang diruangan mereka. Ini seperti UKS. Dan hanya ada mereka berdua aja disini.

"Makasih kak". Gumam Alen setelah selesai minum.

"Kamu kenapa bisa pingsan Len? Bukannya udah sarapan?". Tanya Ara sembari mengambil gelas dari genggaman Alen.

"Seinget aku, aku udah makan. Tapi aku gatau kenapa bisa pingsan"

"Perutmu sakit ya?"

"Iya kak"

"Kamu ambruk pas kalian udah keluar dari area lomba, untung ada Revan yang langsung nangkep kamu. Kalo gak ada dia mungkin kepalamu ini udah luka karna kebentur aspal". Alen menunduk sehabis mendengar penjelasan pelatihnya ini.

Apa kak Revan yang bawa dia kesini?

"Kamu kalo sakit bilang Len, kan bisa diganti sama cadangan". Saut Ara lembut.

Alen menatap orang disampingnya ini.
"Dari awal aku gak ngerasa sakit kak, tapi entah kenapa pas diakhir penampilan aku malah drop. Maaf"

Ara tersenyum mendengarnya, lantas mengusak rambut Alen pelan.

"Gak perlu minta maaf, yang penting kamu sembuh dulu. Temen-temenmu kaget tadi pas liat kamu pingsan. Cuma mereka gak bisa nemenin kamu disini, mereka harus ikut Apel dilapangan". Balas Ara.

"Apel?". Tanya Alen dengan dahinya yang mengerut.

"Huum". Balas Ara dengan anggukan pelan.

"Berapa lama aku pingsan?". Tanyanya lagi.

"Kamu pingsan cuma sebentar, tapi setelah pingsan kamu meremin mata lagi. Tidur kamu". Jawab Ara sembari terkekeh pelan.

"Kayanya karna aku pusing deh kak, kepala aku sakit banget"

"Disampingmu ada bubur, jangan lupa dimakan—"

Ucapan Ara terhenti mendadak sebab ponselnya berdering.

"Halo?"

"..."


"Ah oke, iyaiya aku kelapangan". Setelah memutuskan sambungan telpon, Ara kembali lagi ke Alen.

Coach  •ᴠᴋᴏᴏᴋ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang