|42,0|

3.6K 541 78
                                    

Budayakan vote sebelum membaca



////







💜💜💜













Alen bingung harus gimana nemuin Revan. Dia sekarang celingukan, bimbang mau balik ke Darrel apa tetep nekat masuk cari ruangan pacarnya.

Satu-satunya cara yaitu minta tolong sama sepupunya, Kak Leo. Tapi sedari tadi Alen juga enggak liat sosok itu.

"Kalo kak Revan salah paham, gimana?". Alen membatin dengan wajah gelisah.

Kayanya dia harus balik ke Darrel, Dia mau langsung pulang aja biar bisa nelpon Revan, dirumahnya kan ada wifi ini.

Alen yang merasa gak tenang itu langsung aja lari ngehampirin Darrel yang masih duduk santai di kursi tadi.

"Kak, aku pulang duluan ya. Gak usah dianterin gapapa kok". Setelah bilang begitu, Alen langsung ambil tasnya yang sengaja di taro di kursi sebelum melangkah keluar.

Tapi pas Alen lagi ngegendong tasnya, justru Darrel bangkit dari duduknya dan nahan tangan dia.

"Kenapa sih buru-buru? Pesenanku beluman, sebentar lagi paling". Darrel mencengkeram pergelangan tangan Alen.  Sementara Alen langsung menarik tangannya dari genggaman itu.


Alen memutar otaknya untuk mencari alasan.

"Aku baru inget kalo ada tugas yang harus dikumpulin bes—"

"Yaudah tunggu aja sebentar, paling gak nyampe sepuluh menit".

Bahkan Alen belum selesai bicara, tapi lagi-lagi Darrel memaksanya.

"Aku harus pul—"

"Lagi pula kalo kamu pulang duluan, mau naik apa? Kan aku yang nawarin pulang bareng, masa tiba-tiba kamu malah jadi sendirian"

Alen mendengus sebentar sebelum menatap Darrel lagi.

"Aku gak masalah naik apa aja, bisa taksi atau ojek. Yang penting aku harus pulang sekarang"

"Tunggu lima menit aja, gak akan lama". Darrel berusaha menarik Alen agar duduk kembali dan menemainya menunggu pesanannya. Tapi Alen sendiri perasaannya udah gak enak, dia terus nepis tangan Darrel yang narik dia.

"Tapi aku—"

"Aku gak bisa biarin kamu pulang sendiri, sedangkan aku yang nawarin kamu pulang bareng malah disini"

"Aku gak masalah pulang sendiri, karna aku emang harus—"

"Yaudah tu—"

"Kak!"

Darrel tersentak begitu Alen memanggilnya penuh tekanan. Dirinya langsung diam ketika melihat wajah serius Alen.

"Nganterin aku pulang bukan kewajiban kamu, kak. Jadi gak perlu merasa gak enak. Maaf aku beneran gak bisa nungguin kak Darrel, ada hal penting yang harus aku kerjain sekarang". Alen berucap tanpa emosi, sebisa mungkin dia membalas dengan tenang.

Coach  •ᴠᴋᴏᴏᴋ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang