|21,0|

3.5K 530 11
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca


////



💜💜💜







"Kak Revan... Kesya sama aku sekarang. Kalau Kak Revan gak kesini, didepan Indomaret dalam waktu 10 menit. Aku bakalan bawa Kesya kerumahnya sendiri, dan bilang ke orang tuanya kalo Kak Revan gak bertanggung jawab".

Bip

Revan terdiam cukup lama setelah sambungan telpon itu terputus. Mencerna kembali perkataan dari seseorang yang barusan menelponnya.

Indomaret, 10 menit, Kesya

Tunggu..

Kesya??

Kesya ada sama Alen?

Setelah otaknya dapat mencerna dengan baik, dirinya tak ingin membuang waktu lebih lama lagi dan segera berlari mencari letak indomaret berada.

.
.

"Kaka udah hubungin abangmu, dia sebentar lagi kesini, oke? Udahan nangisnya yaa?". Beberapa menit yang lalu Kesya sempat menangis lagi, dirinya masih merasa ketakutan.

"A-abang hiks abang nati omelin aku hiks". Saat mendengar isakan Kesya, Alen langsung mengelus rambutnya lembut guna menenangkannya.

"Gak sayang, kan ada kakak. Nanti biar kakak yang marahin abang kalo dia omelin kamu"

Hanya dimulut.
Alen juga sebenarnya gelisah, dia gak tau apakah Revan akan marah atau enggak. Tapi sebisa mungkin dia akan mencoba menahan agar Kesya tak kena omelan.

"Alen!"

Alen sempat terkejut sebab namanya dipanggil begitu kencang dari arah samping. Terlihat Revan yang berlari kearahnya, peluh memenuhi wajah dan lehernya serta nampak sekali kekhawatiran didirinya.

Atensi Revan kini beralih pada sosok mungil yang berada dalam gendongannya. Masih terisak pelan, Kesya tak menyadari keberadaan Revan sebab dirinya memilih menenggelamkan diri pada pelukan Alen.

Revan menghela napas lelahnya.

Mengelus surai legam milik Kesya tanpa berbicara sepatah kata pun. Sementara Alen hanya diam memperhatikan.

Menghela napasnya sekali lagi sebelum menoleh kearah Alen yang masih sibuk memperhatikan Kesya digendongannya.

"Tunggu disini sebentar ya? Saya mau ngambil mobil diparkiran"

Maka tatkala Alen mengangguk pelan tanpa protes apapun, Revan segera berlari ke area mall. Beruntung dirinya tak memarkirkan mobil di basement, sehingga dapat dengan cepat menemukan mobilnya.

Selang beberapa menit, mobil Revan kini tepat didepan Alen. Sengaja membunyikan klakson agar Alen segera masuk kedalam mobil.

"Kita antar Kesya kerumahnya dulu, nanti saya akan antar kamu pulang". Alen tak banyak omong, dirinya juga tak bisa menolak lantaran Kesya tertidur dipelukannya. Merasa tak tega jika harus melepas pelukannya.

Coach  •ᴠᴋᴏᴏᴋ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang