يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ : مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ Artinya: “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau menjawab: “Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.”(HR: Tirmidzi)***
Salma bangun dari tidurnya dan menyibak sedikit tirai yang menutupi jendela kamar, ia melihat sedikit di balik tirai kamar, disana masih gelap. Kemudian ia mengambil ponsel yang di letakkan di atas nakas, layar utama menunjukkan pukul tiga dini hari.
Ia meletakkan kembali ponselnya, melihat Azam sejenak yang masih terlelap, tentram untuk dilihat. Ia tersenyum, tidak tau apa yang membuatnya tersenyum, hanya dengan melihat Azam tidur ia bisa tersenyum sepagi ini.
Ingin rasanya kembali tidur, suhu dingin menusuk kulit membuatnya ingin hanya menggeliat dan mengeratkan selimut, jika tidak mengingat di jam-jam segini adalah jam istimewa untuk bangun.
Salma menguatkan dirinya untuk bangun, melawan rasa malasnya dengan menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu. Benar saja, air dingin tampak mendukung suhu fajar ini. Sangat dingin menusuk.
"Kamu udah bangun?" Azam melirik Salma yang baru keluar dari kamar mandi dengan mata yang sulit dibuka.
"Udah mas, ayok bangun kita sholat" ajak Salma, ia mengambil mukena untuk menghangatkan tubuhnya.
"Aku tungguin" imbuh Salma. Ia mengeratkan mukena dan duduk disofa dengan memandangi Azam agar cepat mengambil air wudhu.
Azam bergerak dengan gontai menuju kamar mandi, lalu mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajud bersama dengan Salma.
Setelah selesai berdzikir Azam memutar tubuhnya menghadap Salma, lalu memberikan tanganya, meminta untuk Salma bersalaman denganya.
Salma menuruti kemauan suaminya itu di sepagi buta, Azam menariknya dan mencium dahi lalu kedua pipi Salma dan terakhir bibirnya untuk sepersekian detik. Salma membulatkan mata, terkejut. Rasanya seperti ia anak kecil yang masih begitu polos dan belum saatnya di mendapat pengalaman baru seperti ini.
"Sannah khilwah sayang, selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan ini kado pertama dari aku" senyum Azam mengembang sempurna, membuat Salma terkejut.
Melihat Azam hanya berbasuh air wudhu dengan peci, koko dan sarung lengkap saja sudah membuat Salma merasa mendapat kado sempurna dari Allah. Salma ikut tersenyum bersyukur.
"Aku kira kamu gak tau mas" ucap Salma dengan nada putus asa.
"Gimana aku gak tau, setelah kemarin kamu interview skripsi dan selesai dengan lancar, Faiyah ngasih tau aku"
Salma menelisik perkataan Azam "beneran?"
"Iya" Azam mengangguk.
Baru saja membalikkan badan untuk kembali berdzikir suara Adzan memecah keheningan, membangunkan setiap umat muslim secara langsung. Entah berapa banyak yang bisa bangun sepagi ini, padahal ini kewajiban tapi dengan dinginya udara mereka kebanyakn justru lebih memilih mengeratkan selimut.
Allahuakbar
Allahuakbar
Lailahaillallah..
Jawab Salma dan Azam dalam hati untuk menjawab i Adzan. Azam menarik peci dan membenarkan letak rambutnya, kemudian berpamitan pada Salma untuk pergi ke masjid. Setelah mengiring Azam hingga depan kamar, Salma langsung menunaikan ibadah sholat subuhnya.
Dan di lanjutkan bermunajat pada Allah di hari istimewanya ini, dengan harapan baru atas kebahagianya dengan orang baru, yaitu Azam.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Khitbahmu Calon Imamku
Genç Kız Edebiyatı(COMPLETED) Salma Gadis keturunan Jawa yang di tinggal oleh tunanganya di H-3 bulan menikah menjadi perbincangan banyak orang. Bahkan hingga H- satu minggu tak ada tanda-tanda Yudhistira calon suaminya datang, setidaknya untuk memutus khitbahnya. H...