~Happy Readyng~
🍒
Tubuh mungil So-hyun menggeliat, lamat-lamat irisnya mulai terlihat. Atensinya menyeluruh ke ruangan hingga berhenti pada sosok pria yang tengah duduk di samping ranjang tempat ia berbaring. So-hyun tersenyum, namun tidak dengan pria itu. Pun wajah dingin dengan tatapan tajam.
Tampak berbeda dari biasanya. Pria itu pasti akan segera menanyakan keadaan So-hyun ketika sadar atau setidaknya memberikan senyum hangat yang dapat meneduhkan hati. Namun kali ini tidak sama sekali.
"Kris?"
Lidah So-hyun terasa keluh saat menyebut namanya. Tenggorokannya begitu kering karena belum minum.
Ia berusaha bangkit, Kris dengan sigap membantu. Duduk bersandar pada bantal di bahu ranjang. Pusing, So-hyun menyentuh dahinya yang berkeringat. Seluruh tubuhnya terasa lemas bahkan mengangkat satu tangan saja sangat sulit.
"Ugh.. di mana ini? Kepala ku sakit sekali"
Keluhnya menahan denyutan di kepala. Kris melirik namun tetap diam.
Aroma obat dan nuansa putih membuat So-hyun sadar akan dirinya di mana saat ini. Bukankah rumah sakit? Keningnya menyatu bersama tatapan bingung menelusuri ruang inapnya.
So-hyun ingat, sebelum di bawah ke rumah sakit ia sempat merasa pusing lalu tak sadarkan diri dan di bawah ke sini oleh Kris.
"Ya Tuhan! Kris aku sakit apa? Kenapa..."
Merasa ada yang membatasi gerak tangannya, Atensinya beralih pada selang infus yang saat ini terpasang di antara nadinya.
Kris masih diam tidak merespon. Tersenyum, tidak. Bicarapun, tidak. So-hyun menyadari hal tersebut. Diamnya Kris pasti karena suatu hal. Lihat saja tatapan ingin membunuh itu.
Dia kenapa sih?
Ck, menyebalkan!!
So-hyun merengut, mengabaikan raut marah di wajah Kris dengan berpura-pura merajuk. Namun hal itu tidak mengubahnya, tetap sama. Dingin dan tajam.
"Berhenti menatapku seperti itu! Apa mulutmu tiba-tiba bermasalah untuk bicara denganku?"
Celetuk So-hyun begitu sinis. Kris terkejut, lalu segera mengubah raut wajahnya menjadi semula.
"Aku___ "
Hoek!! Hoek!!
Kris berhenti bicara saat So-hyun bergegas ke kamar mandi. Jemarinya mengepal erat, kemudian menyusul So-hyun yang sudah lebih dulu berada di sana.
Hoekk!! Hoekk!!
Di sana, di ruang kecil yang lembab itu So-hyun sangat kesulitan. Kedua tangannya mencengkram pada sisi westafel. Perutnya seperti di remas sesuatu dan di tuntut untuk terus mengeluarkan cairan bening melalui mulutnya. Kepalanya bertambah pening, ia membasuh wajahnya lalu bercermin.
Pucat?
Ada apa dengan tubuh ini?Keseimbangannya berkurang, tubuhnya oleng dan hampir jatuh jika Kris tidak sigap menangkapnya.
"Kembali saja, aku akan menggendongmu"
So-hyun berusaha menolak, tapi Kris tetap kekeh ingin menggendongnya hingga kembali ke tempat tidur.
"Istirahatlah, aku akan panggilkan dokter"
Ujar Kris sambil meletakan tubuh So-hyun di tepian ranjang. Saat Kris ingin melangkah, So-hyun menahan lengannya. Kris menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cousin's Obsession
FanfictionKembali ke negara asal setelah menyelesaikan kuliah dan meraih gelar dengan nilai Cum Laude adalah hal yang di nantikan bagi setiap orang. Namun tidak bagi gadis bernama Kim So-hyun, kini ia kembali ke korea dan harus menghadapi kegilaan sepupunya y...