# 38. MCO

856 86 16
                                    



Jangan lupa  klik 🌟 yah 😉





Soul, Korea Selatan.

17:45 pm.



17:45 pm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat matahari mulai terbenam menggantikan senja, di situ pula orang-orang yang memiliki kesibukan mengakhiri aktivitas mereka. Kembali ke rumah masing-masing melepas kepenatan setelah bekerja seharian.

Berbeda dengan pria yang duduk di cafe pinggiran kota sana. Menggunakan hodie dan masker sebagai alat untuk menyamar. Emperio Group, adalah tujuan utamanya. Mata tajam bak elang itu tiada henti mengamati para karyawan yang keluar secara bergantian. Pria itu sudah mengatur sisasat.

"Ck!! Lama sekali.."

Decakan kesal di imbangi dengan ketukan jemari di atas meja. Pria misterius itu sudah tidak sabar ingin menyelinap masuk ke sana.

Trak!!

"Pesanan anda, tuan"

Ujar pelayan cafe sambil meletakan coffelate hangat di hadapannya. Pria itu menoleh, kemudian mengangguk. Pelayan itu berlalu.

Manik hitamnya fokus pada kopi bertoping caramel itu. Meraihnya sambil menurunkan masker setengah wajah, ia menyeruputnya. Di samping itu, atensinya sempat menangkap sosok terkahir yang keluar dari gedung yang menjadi targetnya. Dia terlaihkan. Sudah waktunya untuk bergerak.

Pria itu beranjak. Meletakan beberapa lembar uang kertas di atas meja kemudian meninggalkannya.

Dalam hitungan menit, pria itu meletakan pijakan kakinya di halaman Emperio Group. Keadaan sunyi senyap setelah para karyawan kembali ke rumah masing-masing dan hanya tersisa dua orang scurity yang bertugas di loby. Tumitnya melangkah sambil menyiapkan sebilah pisau kecil di balik saku jaketnya. Pintu ribennya di dorong, lalu dia masuk.

"Maaf, anda siapa? Ada yang bisa kami bantu?"

Sambut salah satu dari mereka sambil beranjak dari tempat duduk. Pria misterius itu menurunkan maskernya lalu..

Buagh!!

Jleb! Jleb! Jleb!

Argghh!!!

Darah segar mengalir menimbulkan bau khas anyir. Pria itu menusukkan belatihnya di leher scurity tersebut sebanyak tiga kali. Pria satunya segera beranjak. Rautnya terkejut saat melihat teman seprofesinya di bunuh secara tiba-tiba di depan matanya.

My Cousin's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang