Happy reading!!! 😊
👇
🍒
Suasana tegang masih menyelimuti di antara kedua pria yang duduk bersebrangan meja pada sebuah ruangan besar nan megah itu. Tak ada tatapan bersahabat di antara keduanya meski yang satu terlihat duduk begitu santai. Sedang yang satunya lagi tatapannya begitu tegas dan menuntut.
"Apa yang ingin kau bicarakan, tuan Kris?"
Ujar pria satunya memulai pembicaraan.
Kris menggenggam jemarinya erat. Bagaimana bisa pria di hadapannya ini begitu tenang, sedang kekesalannya sudah di puncak kesabaran.
"Aku hanya ingin membahas soal pembatalan kontrak"
Jawab Kris dengan intonasi lumayan tinggi.
Pria itu masih menatapnya datar, belum ada respon atau tanggapan untuk jawaban dari Kris.
Apa pria ini mati rasa?
Kris berusaha tetap tenang meski emosinya sudah di ubun-ubun. Jika tak mengingat dia adalah pemegang perusahaan terbesar di negara ini, mungkin Kris sudah menghabisi wajah tampan itu detik ini juga.
"Maaf, apa pak Sehun bisa mempertimbangkan tentang pembatalan kontrak tersebut?"
Sekali lagi Kris berujar.
Namun kali ini nadanya cukup tenang di dengar.Dan nampaknya Sehun mulai merespon pertanyaan Kris. Dia menyanderkan tubuhnya di bahu kursi seraya menyilangkan kakinya begitu santai.
"Kau... menyuruhku untuk mempertimbangkan pembatalan kontrak?"
Pria itu kembali melontarkan pertanyaan pada Kris yang sulit di mengerti oleh pria tersebut.
Mengapa pertanyaan itu di alihkan kembali padanya?
Sehun terkekeh dengan satu tangan di pelipisnya. Kemudian menatap kembali ke arah Kris.
"Kau tau kenapa aku melakukan itu?"
Kris menggeleng, pada dasarnya dia memang tidak tau. Dan Sehun tak pernah mengatakan apapun padanya setelah rapat kemarin, sekalipun perihal pembatalan kontrak kerja dengan perusahaannya.
Sehun berdiri dari kursi singgah sananya. Kedua tangannya ia rentangkan di atas meja, menekan jari-jarinya di atas sana hingga memutih seolah yang dia tekan itu adalah Kris.
"Kau masih berani menemui So-Hyun dan kau berani menyentuhnya"
Deg!
Dada Kris seperti di hantam oleh batuan besar. Ekspresinya tak bisa di pungkiri saat ini sangat terkejut.
Bagaiman bisa Sehun tau?
"Bukankah aku sudah pernah bilang, jangan pernah temui So-Hyun jika perusahaanmu ingin selamat?"
Sehun menekan setiap ucapannya. Tatapannya begitu tegas mengarah ke lawan bicaranya.
"Tapi kau lupa dengan perjanjian itu, TUAN KRIS"
Mata Kris meredup dan tidak setegas tadi. Ia baru menyadari kesalahannya, menemui dan memeluk So-Hyun adalah bomerang untuk perusahaannya yang terancam gulung tikar.
Sehun,
Pria itu begitu kekeh memisahkannya dengan So-Hyun. Bahkan sampai menggunakan cara licik hingga gadis itu membencinya sampai sekarang.
Helaan nafasnya begitu berat di dengar dan membawanya kembali menatap ke arah Sehun.
"Maaf, aku tau aku salah. Dan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cousin's Obsession
Fiksi PenggemarKembali ke negara asal setelah menyelesaikan kuliah dan meraih gelar dengan nilai Cum Laude adalah hal yang di nantikan bagi setiap orang. Namun tidak bagi gadis bernama Kim So-hyun, kini ia kembali ke korea dan harus menghadapi kegilaan sepupunya y...