# 34 . (My Cousin's Obsessions)

808 87 13
                                    




🍒




Ck! Chanyeol berdecak. Situasi macam apa ini. Atensinya fokus pada pria yang duduk termangu berseberangan kursi dengannya.

Coba lihat. Rambut acak-acakan, kemeja berantakan, serta tatapan kosong yang sangat tidak berarti itu. Apa dia benar-benar Sehun?
Seorang Ceo yang terkenal dengan sikap tegas dan arogannya. Lalu kenapa sekarang wujudnya seperti orang gila?

Haiss!! Chanyeol menggeleng tak percaya. Tambah lagi saat mendengar kabar tentang..

"So-hyun pergi, dan Sehun hampir membunuh Jaehyun karena murka"

Duh gila! Sehun mengerikan juga kalau lagi marah. Chanyeol menyentuh dahinya. Entahlah, rasanya sulit untuk menjelaskan. Harus darimana dan bagaimana.

Niatnya ke Vila ini, ingin memberitahukan satu hal penting. Namun dia malah di kejutkan dengan keadaan seperti ini.

Chanyeol menghela nafas panjang,

"Bukankah dari awal aku sudah bilang. Kenapa tidak di jelaskan saja"

Terangnya langsung. Yoona yang semula fokus pada anak buahnya kini beralih pada pria jangkung itu.

Nampak berpikir, Chanyeol benar. Jika Sehun mau mendengar saran darinya pasti tidak akan terjadi salah paham. Namun nasi telah menjadi bubur. Semua sudah terjadi, So-hyun pergi dan Sehun hancur.

"Aku sudah mengatakannya, tapi Sehun tidak mendengarkan ku. Kau seperti tidak mengenal sikapnya"

Ucap Yoona sebal. Chanyoeol melirik ke arah Sehun. Senyum miring terukir, memang kelihatan sekali keras kepala. Sehun seolah tuli meski dua orang di depannya itu sedang membicarakan dirinya.

"Untuk apa kau ke sini?"

Chanyeol beralih. Apa pertanyaan Yoona di tujukan untuknya?
Cukup lama berdiam diri, Chanyeol menjawab..

"Aku___"

"Jika tidak ada kepentingan lain, pulanglah"

Pungkas Yoona. Ucapan Chanyeol terhenti begitu saja. Dahinya mengernyit, dia di usir?

"Kenapa masih diam di situ? Ku rasa kau tidak lupa pintu masuknya?"

Chanyeol meremat jemarinya. Antara jengkel dan gemas. Wanita di hadapannya benar-benar menguji kesabaran. Namun Chanyeol masih bisa menahan egonya agar tidak terpancing emosi. So! Kalau dia emosi, sudah taukan bagaimana pria yang duduk di kursi sebelah sana kalau marah.

Chanyeol hanya memutar kedua bola matanya sambil mengedikan bahu.

"Kau tau aku ke sini karena urusan penting. Bahkan lebih penting dari masalah ini"

Chanyeol memungut jasnya hendak pergi meninggalkan ruangan itu. Kakinya sudah melangkah mengarah ke ruang tamu akan tetapi...

"Tunggu"

Chanyeol menoleh. Barusan tidak salah dengarkan? Dari sekian lama dia bicara panjang lebar, kali ini Sehun menyerukan kata "tunggu" untuknya. Ku pikir dia menjadi bisu sejak di tinggal So-hyun. Chanyeol terkekeh dalam hati.

"Hey, ku rasa telingaku tidak tuli. Adikmu menahanku. Kau dengar?"

Puk!!

Sebuah bantal kecil mendarat ke wajah Chanyeol dengan cepat. Sehun yang melakukannya.

"Apa-apaan kau!"

Chanyeol berteriak tidak terima.

"Aku menyuruhmu untuk tinggal, bukan bicara hal yang tidak penting"

My Cousin's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang