بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Untuk hati yang selalu tertaut pada Allah, tak akan pernah merasa takut.
__SEINDAH ASMA ALLAH__
by JaisiQ
🌼🌼🌼
"Dia itu kayak usus. Jauh di mata, dekat di hati."
"Rupanya cucu kakek lagi jatuh cinta."
Ilham melirik sang kakek dengan raut wajah yang menggambarkan kata 'setuju' atas tebakan kakeknya barusan. Hari itu sang kakek menyuruhnya berbincang sejenak. Barangkali ada hal penting yang ingin dikatakan Arif pada cucu kesayangannya yang super sibuk itu.
"Begitu ya alaynya seorang dokter ketika jatuh cinta. Perempuan aja disamain sama organ dalam."
Tawa Ilham berderai.
"Memikirkan perempuan yang bukan mahram itu kita kayak transfer dosa ke dia, Ham."
"Lho? Kok bisa gitu sih, Kek?"
"Itu namanya kamu zina pikiran. Kasian perempuan yang kamu suka, dapet dosa gara-gara kamu pikirin terus."
"Harusnya dia seneng Ilham pikirin. Dia wanita beruntung."
"Ngidam apa ibumu sampai bikin anaknya percaya diri setinggi itu."
"Katanya kalau perempuan lagi hamil terus benci sama seseorang, anaknya bakal mirip seseorang yang dia nggak suka itu. Kata Ibu, dia suka banget sama salah satu aktor Indonesia. Dan waktu hamil Ilham, dia berusaha benci sama aktor ganteng itu biar anaknya mirip dia. Kakek tahu? Usaha Ibu berhasil. Sekarang anaknya ganteng."
"Kamu ganteng karena kamu lelaki."
"Iya, sih."
"Kakek cuma mau berpesan. Kalau memang kamu lagi jatuh cinta sama seorang perempuan, pastikan perempuan itu salihah. Supaya bisa ngingetin kamu sama agama. Dan, jangan pernah kamu pacaran lagi. Kamu udah pernah ngerasain akibat dari pacaran. Cuma orang bodoh yang mengulangi siklus yang sama. Tuhan udah kasih akal, harus dimanfaatkan, jangan cuma dijadikan pajangan demi mengikuti perasaan."
"Kan ada kakek. Ilham belajar sama kakek aja."
"Kakek udah tua. Mungkin sebentar lagi meninggal?" Pria beruban di sebelah Ilham menyungging sedikit senyum. Raut wajah sang cucu berubah detik itu juga. Dia paling malas membahas kata 'meninggal'.
"Kakek kok ngomongnya begitu, sih?"
"Siapa pun pasti bakal meninggal, bukan?"
"Tapi jangan sekarang lah, Kek."
"Kakek sangat menyayangi kamu, Ilham. Kakek pengen kamu dapetin perempuan salihah yang baik agama dan akhlaknya. Biarpun perempuan itu bukan lulusan universitas terkenal ataupun lulusan jurusan kedokteran kayak kamu, Kakek setuju kalau seandainya kamu menikah dengan perempuan sederhana, yang menjaga auratnya dengan benar, yaa meskipun dia hanya lulusan SMA. Asalkan dia tahu kodrat seorang wanita dalam Islam seperti apa. Asalkan dia paham akhlak yang diajarkan agamanya, sopan santun yang diajarkan gurunya saat sekolah. Dan yang terpenting, dia taat sama aturan Allah. Kalau perempuan salihah udah taat sama Allah, nggak ada alasan dia untuk nggak taat sama suaminya nanti."
Ilham mengingat tamparan yang dulu pernah mendarat di pipinya---tamparan Intan. Dia bisa semarah itu hanya karena tangannya disentuh.
Hukum memegang yang bukan mahram?
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Asma Allah √
Romance"Intan ... maukah kamu menjadi istri saya?" "Maaf Dokter Ilham, saya tidak bisa." "Kenapa? Apa karena saya seorang dokter residen?" Penolakan pertama tidak akan mampu membuat Ilham menyerah. Sebagai seorang dokter ia sering menghadapi kasus di mana...