33. Hilangnya Panggilan Bidadari

8.1K 1.1K 266
                                    

سْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Aku kuat.
Sebab Alquran berkata : Allah tidak akan membebani manusia di luar batas kemampuan hamba-Nya.

__SEINDAH ASMA ALLAH__

By JaisiQ

🌼🌼🌼

Brak!

Pintu dibuka secara kasar. Wanda terperanjat saat tahu Ilham-lah yang datang dengan wajah memerah

"Ilham?!"

"Mana adik kamu?"

Wanda melirik ke toilet. Ilham langsung berjalan mendekati toilet, saat itu pula Dimas keluar. Betapa kagetnya ia saat melihat keberadaan Ilham dan secara tiba-tiba ia menyerangnya.

Terdengar Wanda memekik. Pukulan Ilham pasti sangat kencang karena kini sang adik sudah jatuh terjerembab.

"Saya pikir kamu anak yang bisa kontrol emosi walaupun emang nakal, taunya kamu berani ngelakuin hal bejat itu!" Ilham meninju pipi Dimas untuk ke dua kalinya. Wanda kalang-kabut melihat adegan panas itu, sampai ia bangun dari posisi rebahan. Berkali-kali ia melihat Ilham melayangkan tinjuan di wajah sang adik tanpa ampun. Apa yang terjadi di antara mereka? Hal bejat apa yang dimaksud Ilham?

"Ilham! Apa yang kamu lakuin!" teriak Wanda belingsatan. Tentu saja ia tidak terima adiknya disakiti sedemikian rupa tanpa sebab.

"Kakak kamu belum tau tentang hal itu? Orang tua kamu juga?" tanya Ilham yang sudah tak bisa membendung emosinya lagi.

"Kamu nggak tau apa yang pernah dia lakuin?" Kali ini pertanyaan itu ditujukan kepada Wanda.

Ilham menarik kerah baju Dimas lalu menyeretnya secara paksa ke hadapan Wanda. Dia seperti orang tua yang marah besar pada anaknya karena telah melakukan hal tidak wajar.

"Kamu ngaku sekarang juga ke kakak kamu," desak Ilham.

Napas Dimas terengah-engah. Tidak menyangka bahwa tenaga Ilham sekuat itu. Sudut bibirnya sudah membiru dan rambut yang berantakan.

"Ada apa ini, Il?" tanya Wanda lagi.

"Ngaku, Dim!"

"Jadi aku kenal sama istrinya Bang Ilham...." Lelaki itu meneguk saliva.

"Terus?"

"Aku dan Intan pernah ngelakuin hal di luar batas...."

"Bilang yang sebenarnya. Kamu jangan asal ngubah fakta. Apa yang kamu lakuin udah keterlaluan, Dim. Itu bener-bener keterlaluan. Orang tua dan kakak kamu wajib tahu!"

"Apa yang Intan bilang, Bang?" tanya Dimas.

"Dia udah jelasin semuanya."

"Apa yang dia bilang?"

"Yang jelas saya lebih percaya istri saya daripada kamu!"

"Bisa aja dia ngarang cerita."

"Kamu yang ngarang. Kamu pikir saya bodoh?!"

Skakmat bagi Dimas.

"Saya tau dulu kamu di sekolah anak yang nakal lewat Wanda. Kamu selalu berlaku seenaknya. Saya juga pernah tau dari kakak kamu pernah ngotot minta dibeliin mobil sambil ngancem mogok sekolah. Kekanak-kanakan. Terus gara-gara Intan nolak kamu, kamu tega sampai berbuat hal kotor itu? Istri saya sampai trauma berkepanjangan. Mungkin menurut kamu itu hal sepele. Tapi bagi dia, tindakan kamu waktu itu kayak hantu yang terus nakut-nakutin dia. Saya heran sama kamu. Kok kamu setega itu, Dim? Apa yang kamu lakuin udah bikin hidup orang lain menderita. Apa kamu sedikit aja nggak ngerasa bersalah?"

Seindah Asma Allah √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang