بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Di dunia kita diperintah untuk mencari berkah, bukan harta berlimpah, apalagi mendamba pujian 'wah'
__SEINDAH ASMA ALLAH__
by JaisiQ
🌼🌼🌼
Surat yang kemarin Ilham tulis sudah ia berikan pada Anin dan ia menyuruh anak itu untuk diberikannya pada Intan.
"Ini dari Om Ilham, Bu. Katanya balasan dari surat kemarin."
Tadinya Intan sudah tidak mau berurusan lagi dengan dokter bernama Ilham itu. Tapi dia juga penasaran dengan isi surat pemberian Anin. "Iya, Bu Intan terima."
"Makasih, Bu. Kayaknya Om Ilham suka sama surat yang kemarin Bu Intan kasih. Om Ilham udah nggak sedih lagi."
"Alhamdulillah kalau begitu. Berarti Anin jangan sedih lagi, ya."
"Siap, Bu Intan!" Anin hormat.
Intan tersenyum kecil. Lalu membuka lipatan kertas yang ternyata hanya berisi tulisan satu kalimat saja. Anin kembali ke tempat duduknya.
"Mau memberi kesempatan saya untuk membuktikan bahwa semua lelaki tidak sama dalam memperlakukan seorang wanita?"
Tidak penting. Tidak ada niat bagi Intan untuk melakukan itu. Ia tidak mau membuang waktu untuk hal semacam asmara. Intan meremas kertas pemberian Ilham dan membuangnya ke tempat sampah.
🌼🌼🌼
Pasien wanita hamil datang ke UGD dengan keluhan nyeri padahal walinya mengatakan bahwa ini bukan waktunya untuk melahirkan. Masih ada waktu satu bulan lagi. Ilham kebetulan sedang jaga UGD malam itu langsung bertindak sambil mengatakan pada walinya yang panik untuk tenang dan menunggu.
Dokter residen bedah itu mulai memakai handscoon untuk memeriksa. Sang pasien terus merintih kesakitan dan memaki. Baru kali ini Ilham melihat calon ibu yang memaki bayinya sendiri karena berpikiran sudah menyiksa. Padahal kan sudah menjadi kodrat wanita menanggung sakitnya mengandung dan melahirkan. Tapi jujur, Ilham sensitif melihat wanita yang hendak melahirkan. Jiwa ibanya mencuat tinggi. Jika tidak profesional, dia akan menghindari pasien yang hendak melahirkan.
Ekspresi Ilham berubah tegang saat selesai menengok vagina. "Ini prolaps tali pusat?" diagnosis Ilham saat melihat kondisi jalan lahir.
"Tali pusat keluar mendahului janin, Dok?"
Ilham mengangguk. "Ya, ini kondisi bahaya untuk bayinya." Ia mengalihkan pandangan pada pasien yang bermandikan keringat. "Ibu tenang ya, saya akan mendorong kepala bayinya untuk mengurangi tekanan tali pusat." Dibantu seorang perawat, Ilham mulai melakukan apa yang tadi ia katakan. "Satu ... dua ... tiga...." Pasien menjerit begitu Ilham melakukan dorongan pada kepala bayi.
"Coba sekali lagi. Satu ... dua ... tiga...." Dorongan kembali dilakukan. Pasien semakin kesakitan.
"Ibu tidak pernah konsul rutin sebelumnya dengan dokter spesialis kandungan?"
"Tidak, Dok! Saya sangat membenci bayi ini! Saya tidak peduli dengannya. Awh! Sakit!"
"Sus, hubungi salah satu dokter spesialis obsgyn. Ini harus segera dilakukan tindakan operasi caesar karena kondisi bayi akan semakin memburuk jika harus menunggu terlalu lama di dalam perut ibunya."
"Baik, Dok."
"Lagi pula ibu ini aneh. Katanya tidak peduli tapi dipertahankan." Sudah tahu pasien sedang sakit, Ilham masih sempat-sempatnya ceramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Asma Allah √
Romance"Intan ... maukah kamu menjadi istri saya?" "Maaf Dokter Ilham, saya tidak bisa." "Kenapa? Apa karena saya seorang dokter residen?" Penolakan pertama tidak akan mampu membuat Ilham menyerah. Sebagai seorang dokter ia sering menghadapi kasus di mana...