31. Jujur Walau Sakit

7.8K 1K 263
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Berbohong semudah bermaksiat.
Jujur sesusah taat.
Tapi ingat, yang mudah hanya menyelamatkan sesaat.
Sedangkan yang sulit bisa menyelamatkan setiap saat.

__SEINDAH ASMA ALLAH__

by JaisiQ

🌼🌼🌼

"Emang dasarnya mereka itu nggak peduli sama gue. Anaknya sakit bukannya dijenguk malah asyik sama urusannya. Kalau gue mati baru deh peduli kayaknya...."

Cercaan Wanda terhenti kala pintu ruang rawatnya diketuk dari luar. Dimas yang setiap hari menemani sang kakak pasca kecelakaan pun membuka pintu. Terlihat dia asyik mengunyah permen karet.

"Siapa yang dateng?" tanya Wanda malas.

"Bang Ilham?"

Dua mata Wanda membulat mendengar jawaban Dimas. Langsung saja ia alihkan pandangan ke lawang pintu hingga muncul sosok yang diharapkan kedatangannya. Benar-benar di luar dugaan. Ia pikir Ilham tidak akan sudi datang ke sini.

"Gimana kondisi kamu, Nda?" tanya Ilham pada Wanda.

"Udah mulai baikan setelah transfusi darah. Beberapa hari lagi juga aku udah bisa pulang, kok., il."

"Oh iya, syukur alhamdulilah."

"Kamu sengaja dateng ke sini buat jenguk aku?"

"Sekalian saya punya keperluan sama Dimas."

"Aku?" Dimas menunjuk dadanya dengan telunjuk. Ilham mengangguk.

"Saya mau bicara sama kamu."

"Oh ya, istri Bang Ilham itu namanya Intan?" tanya Dimas langsung.

"Iya. Apa kamu kenal sama Intan?"

"Justru itu apa yang pengin aku tanyain, Bang. Kenapa waktu kemarin-kemarin dia keliatan takut setelah liat aku?"

Wanda mengernyit mendengar percakapan serius antaran Ilham dan Dimas.

"Iya. Apa kamu kenal sama Intan?" Ilham mengulangi pertanyaannya.

"Enggak, sih. Orang baru kemarin ketemu."

Ilham mengangguk-anggukkan kepala. "Oh ya udah kalau begitu. Terima kasih atas jawabannya." Ia kembali mendekat ke tempat di mana Wanda berbaring. "Semoga cepet sembuh, ya. Saya pamit dulu...."

"Iya, makasih ya, Il. Udah mau dateng. Aku seneng banget ternyata kamu masih peduli."

"Iya sama-sama."

"Eh, tunggu, Bang. Emang nama kepanjangan istri Bang Ilham apa?"

"Intan Wulan Alfatunnisa."

Giliran Dimas yang manggut-manggut.

Intan Wulan Aldiana.

Intan Wulan Aldiana.

Hanya beda nama panjangnya saja. Tapi Dimas harus tetap mencari tahu siapa Intan istri dari Ilham itu. Sebab jika diingat kembali, wajah mereka mirip.

Begitu Ilham sudah keluar, Wanda langsung merongrong Dimas dengan berbagai pertanyaan.

"Kenapa Ilham nanya soal Intan ke lo?"

"Jadi kemarin-kemarin tuh gue kan minta sama bantuan sama Bang Ilham buat cariin donor darah."

"Apa? Terus-terus?"

Seindah Asma Allah √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang