40. Seindah Asma Allah

20.5K 1.4K 513
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Kalau memang dia jodohmu, sejauh apa pun dia pergi, dia akan kembali padamu. Tetap percaya pada takdir Allah dan bersabar atas segala ujian rindu.

__SEINDAH ASMA ALLAH__

By JaisiQ

🌼🌼🌼

"Mbak boleh ikut kamu ke Jogja?" tanya Intan kepada sang adik. Sore itu Iqlima dan suaminya mendatangi rumah Dian untuk pamit karena ia diajak Fajar untuk tinggal di sana dikarenakan orang tua Fajar yang menginginkan anak dan menantunya tinggal di sana.

"Kamu ngomong apa, In?" tanya Dian.

"Umi, ini nggak mudah buat Intan. Intan pengin hapus semua kenangan. Intan pengin hidup bebas tanpa dihantui bayang-bayang masa lalu yang kelam ataupun kenangan manis yang pernah tercipta. Intan pengen menghirup udara baru tanpa kenal rasa sesak."

"Mbak Intan kenapa?" tanya Iqlima khawatir.

"Panjang ceritanya, Iq. Intinya, sekarang Intan sama Ilham udah pisah."

Iqlimah tampak shock.

"Kok bisa, Mi? Mbak? Bukannya kalian saling mencintai? Bukannya dokter Ilham itu cinta banget ya sama Mbak Intan?"

"Sekarang bukan soal cintanya yang dipermasalahkan. Tapi keadaan...."

"Mi, boleh, kan?" tanya Intan kepada Dian.

"Umi ikut kalau begitu."

"Ini kan rumah peninggalan Abi, Mi?" tanya Iqlima.

"Nggak pa-pa, Umi pengin selalu ada di samping Intan."

Intan terharu mendengar ucapan uminya, ia pun memeluk perempuan itu. Dialah satu-satunya sosok yang Allah kirimkan sebagai malaikat. "Makasih, Mi. Untuk semuanya. Makasih karena selalu ada di samping Intan. Makasih, Mi."

Malam itu Intan memutuskan untuk pergi dan mengakhiri semuanya. Sudah terlalu banyak kesakitan yang telah ia lewati di kota ini. Intan ingin pergi sejauh mungkin agar proses penyembuhan luka pun bisa berangsur lebih cepat.

Intan tahu, dengan pergi saja tak akan mampu membuatnya lupa, tapi setidaknya di suasana baru ia lebih gampang memulai hari yang baru pula.

Dalam perjalanan menuju Yogyakarta Intan menekatkan diri untuk siap membuka lembaran baru dan tak berlarut dalam kesedihan terutama tentang kesedihan akibat perceraiannya dengan Ilham.

Mungkin ini lebih baik untuk mereka. Intan tidak mau terus menjadi penyebab pertengkaran antar anak dan orang tua. Intan tidak mau mengganggu fokus Ilham dalam masa residensinya. Lelaki itu sudah terlalu banyak menanggung masalah terutama dirinya yang telah menorehkan luka.

Intan memandangi ponsel, mengklik sebuah video.

Tak lama kemudian, terputar video tok tok Ilham yang belum sempat Intan hapus.

Harusnya ia tertawa melihat ini, tapi nyatanya ia hanya mampu berekspresi datar.

Ingin hapus. Tapi tak kuasa.

Bunga terakhir pemberian Ilham Intan bawa, dan kini ada di tangannya. Dipandanginya bunga berbentuk mawar merah itu dengan nanar.

Kalimat talak dan ungkapan bunga terakhir telah berhasil menukik hati paling dalam.

Selamat tinggal semua luka.

Selamat tinggal Jakarta.

Selamat tinggal kenangan yang pernah tercipta.

Seindah Asma Allah √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang