12. Maju Satu Langkah

9.3K 1K 107
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Jika diibaratkan dalam Alquran, saya dan kamu adalah dua huruf yang memiliki hukum tajwid ketika bertemu. Dan hukum itu bernama ijab.

__SEINDAH ASMA ALLAH__

By JaisiQ

🌼🌼🌼

"Enggak baik, Mi nunda-nunda pernikahan. Intan nggak papa kalau harus dilangkahin Iqlima. Kalau Umi terus larang Iqlima untuk menikah cuma karena pengin liat Intan dulu yang nikah, itu zolim namanya, Mi."

Setelah pertengkaran kecil kemarin, kali ini Intan berusaha meluluhkan uminya, bicara empat mata di kamar. Intan yakin dengan bicara pelan-pelan seperti ini mampu menyelesaikan masalah. Ia tidak mau menghambat kebahagiaan adiknya.

"Kamu sendiri gimana?"

"Plis, Mi. Kasih Intan kesempatan lagi. Yang penting Umi harus nikahin Iqlima dulu. Interaksi dia sama Fajar udah semakin deket. Awal-awal masih bisa ditahan, tapi kan kita nggak tahu ke depannya gimana? Karena setan nggak bakal pernah mundur untuk terus ngerayu manusia."

Dian masih terdiam.

"Lebih cepat lebih baik, Mi. Iqlima pasti bahagia kalau Umi udah kasih izin dia untuk menikah dalam waktu dekat. Lagi pula, kan Fajar udah punya modal. Kalau ditunda lagi, nanti takutnya sesuatu terjadi yang enggak-enggak."

Wanita yang sudah Intan anggap sebagai ibu sendiri masih menimang-nimang. Berpikir, hingga sadar bahwa semua ucapan Intan benar semua. Tidak seharusnya dia menunda putrinya untuk menikah. Sama saja ia menghalangi niat baik calon suami Iqlima untuk menghalalkan putrinya. "Ya sudah."

Intan tersenyum lega mendengar kata yang tercetus di bibir sang umi.

"Alhamdulillah. Iqlima pasti bahagia, Mi." Intan langsung memeluk Dian dengan luapan kebahagiaan. Uminya balas memeluk, sama-sama tersenyum. Di sana hubungan antar ibu dan anak terlihat sangat kental sekali. Bagi Intan, Dian adalah dewi penolong sekaligus malaikat dalam hidupnya. Dia adalah senter saat dia tersesat di hutan antah berantah. Yang menjadi ukuran tangan kala terpeleset ke dasar jurang.

"Tapi kamu harus janji, In. Setelah Iqlima menikah, kamu harus mau ikutin jejaknya. Jangan pernah bilang kamu nggak mau menikah lagi. Umi mohon."

"Iya, in syaa Allah, Mi." Demi membahagiakan uminya untuk sementara, Intan terpaksa berbohong. Entah sampai kapan ia akan menolak perintah Dian untuk segera memiliki pendamping. Sungguh berat baginya untuk menjalin cinta dengan seseorang kelak.

🌼🌼🌼

"Dasar lelaki brengsek!" Seorang wanita melempar gelas berisi minuman ke wajah pria yang berhasil membuatnya naik pitam. Kini wajah pria itu sudah basah kuyup oleh cairan berwarna cokelat. Pemandangan penuh drama yang terjadi di tempat nongkrong para muda-mudi ini menjadi bahan tontonan gratis para pengunjung. Sudah seperti sinetron di televisi Indonesia saja. Tak terbayang sebanyak apa rasa malu yang harus ditanggung si pria.

"Oke. Malam ini juga kita putus! Ternyata lelaki setia itu nggak ada! Gue capek dibegoin terus. Gue capek!" racunnya dengan nada frustrasi. Setelah puas meledakkan emosi, ia pergi dari kafe.

"Wan! Wanda! Dengerin penjelasan aku dulu! Aku sama perempuan tadi cuma temenan!"

Gadis yang dipanggil Wanda terus saja berlari, hingga tak sadar sebuah mobil nyaris menabrak dirinya jika mobil itu tidak berhenti tepat waktu. Wanda yang kaget hanya mampu berteriak sambil berjongkok, menutup kedua telinga.

Seindah Asma Allah √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang