بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Jujur ini memang sakit, tapi aku memilih bertahan, karena kehilanganmu jauh akan lebih menyakitkan.
__SEINDAH ASMA ALLAH__
by JaisiQ
🌼🌼🌼
Begitu mendengar kabar kematian Anin, Ilham langsung pulang ke Indonesia. Perjalanan yang jauh membuat Ilham tidak bisa melihat keponakannya untuk terakhir kali selain saat Anin merajuk ingin ikut jalan-jalan ke luar negri. Andai Ilham tahu bahwa itu adalah keinginan terakhir Anin, Ilham akan mengajaknya dan menuruti keinginan sang keponakan. Atau sekadar ikut bermain dengannya seperti apa yang Anin inginkan.Sebegitu dekatnya maut mengintai manusia.
Tidak tua ataupun muda, jika sudah waktunya, ajal pasti datang.
Dulu kakeknya, sekarang keponakannya. Dua orang yang bisa menghibur Ilham telah pergi. Semua terjadi begitu saja. Satu per satu anggota keluarga mulai meninggalkan.
Anin masih terlalu dini untuk kembali ke Sang Pencipta. Bahkan tak pernah terlintas dalam benaknya bahwa Anin akan pergi mendahului nenek-kakek, orang tua, dan dirinya.
Bukan hanya kabar kematian Anin yang membuat Ilham shock, tapi begitu tiba di rumah ia mendapat kabar lain tentang siapakah orang tua Anin sebenarnya.
Apa ini jawaban dari ucapannya dulu yang selalu menyebut Anin mirip Wanda? Apa jangan-jangan, Anin adalah anak Dimas?
"Jadi .... Anin itu anak Intan, Il. Makanya sekarang dia lagi di makam Anin, dia bener-bener ngerasa bersalah udah buang anaknya dulu dan nggak pernah anggap dia ada." Dian berusaha menjelaskan semuanya pada Ilham.
Sejujurnya batin Ilham sudah hancur sejak saat tahu bahwa Intan sudah memiliki anak dari lelaki lain akibat kejadian pemerkosaan itu. Kini satu lagi kenyataan yang cukup mengguncang, yaitu tentang siapakah anak Intan, yang tak lain dan tak bukan adalah Anin--keponakan yang sangat dekat dengannya, keponakan yang sudah ia anggap sebagai keponakan kandung meski Anin hanya anak angkat Riana dan Irhan.
"Jangan marah sama Intan, Nak. Ingat, Intan cuma korban. Dia juga nggak mau hal ini terjadi sama dirinya. Kamu juga harus bisa sedikit mengerti kenapa Intan nggak kasih tau kita semua sejak awal. Intan ngerasa itu aib yang harus dia tutup. Intan bener-bener malu dan nggak mau mengingat itu lagi. Intan pikir dengan berusaha ngelupain, dia bisa bebas dari bayang-bayang masa lalu itu. Tapi nyatanya enggak, Intan justru semakin tersiksa dan akhirnya satu persatu mulai terbongkar. Terutama tenang Anin yang bikin kita semua kaget, terutama kamu."
"Apa kamu bilang? Jangan marah? Ini udah keterlaluan. Anak saya wajib marah sama Intan! Oh, jadi ini alasannya kenapa Intan tinggal di rumah Ibu dan pisah sama Ilham? Karena Ilham udah tau tapi nggak ada satu pun yang ngasih tau saya. Ini keterlaluan, saya nggak terima," protes besannya yang sejak dari awal tahu siapa Anin, tak henti-hentinya memojokkan Intan. "
"Sabar, Bu," lerai Surya.
"Ibu nggak bisa sabar!"
"Kalau kamu mencintai Intan secara tulus, Umi mohon, tetaplah berada di sampingnya. Tapi kalau kamu memilih mundur, Umi nggak pa-pa, Umi ngerti perasaan kamu. Kamu berhak memilih dan kasih keputusan tentang masa depan pernikahan kamu sama Intan. Intan juga bakal menerima segala keputusan kamu. Dia udah pasrah. Kamu berhak bahagia meski tanpa dirinya."
"Intan wajib tahu diri!" timpal Tita.
"Dulu Umi bilang, Intan pengen dapet lelaki yang nggak akan pernah ninggalin dia kecuali karena dipanggil Allah. Dan janji itu udah aku ikrarkan saat akad. Jadi gimana mungkin aku ingkarin janji itu, Mi? Umi tahu sendiri, nggak mudah dapetin Intan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Asma Allah √
Romance"Intan ... maukah kamu menjadi istri saya?" "Maaf Dokter Ilham, saya tidak bisa." "Kenapa? Apa karena saya seorang dokter residen?" Penolakan pertama tidak akan mampu membuat Ilham menyerah. Sebagai seorang dokter ia sering menghadapi kasus di mana...