بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Kamu adalah karunia Ar-Rahman paling indah.
Teman dalam menjalankan sunnah dan mencari pahala melimpah ruah.
Iya, kamu, bidadari saya yang sah.__SEINDAH ASMA ALLAH__
by JaisiQ
🌼🌼🌼
Sebagai seorang dokter PPDS yang sibuk dengan segala kegiatan di rumah sakit dan tugas kuliah, Ilham harus menemukan hari yang cocok untuk bisa mengambil cuti demi merayakan hari jadi di mana ia resmi menjadikan Intan seorang istri yang akan ia cintai dan sayangi seumur hidup.
Meski awalnya sang ibu kurang setuju karena ketidaklengkapan orang tua Intan. Ditambah, ibu yang Intan miliki saat ini bukanlah ibu kandung. Tapi Ilham selalu berusaha meyakinkan kalau Intan adalah pilihan paling tepat. Sebab saat melihatnya, surga terasa lebih dekat. Bagaimanapun keadaan keluarga Intan, Ilham akan menerima. Lagi pula uminya sudah sangat baik padanya. Terlihat juga bagaimana cara dia berpakaian dan memperlakukan orang lain, seperti terlahir dari keluarga terdidik dan sopan Ilham tidak mau dengan yang lain kecuali Intan. Ilham juga berani menjamin bahwa Intan perempuan baik-baik. Apalagi saat tahu dia sempat ikut mondok di pesantren untuk mendalami ilmu agama.
Selain karena latar belakang keluarga Intan, masih banyak pertimbangan yang membuat ibu Ilham berpikir berulang-kali meski lamaran telah dilakukan dan ia setuju.
Tita ingin Ilham fokus pada sekolah spesialisnya dulu. Yang namanya orang tua, pasti selalu memikirkan ini dan itu padahal belum tentu terjadi. Terlalu khawatir dan takut akan beberapa hal ke depannya nanti. Masih belum percaya Ilham bisa membangun rumah tangga di tengah masa-masa residensinya.
Namun alasan-alasan yang Ilham kemukakan bisa sedikit mengenyahkan segala pikiran buruk sang ibu. Katanya menikah itu ibadah, Ilham ingin terhindar dari zina. Jika tidak cepat-cepat dilakukan, Ilham takut ia tidak mampu menahan nafsu. Ia sudah lama tidak menjalin hubungan dengan perempuan mana pun karena terlalu fokus dengan pendidikan. Dan sekarang Ilham telah menemukan seseorang yang ia idamkan. Ia juga ingin melunasi janji pada almarhum kakeknya untuk segera menikah daripada berkhayal tentang perempuan yang sama sekali tak halal.
Seperti dalam Islam, tidak ada solusi lain bagi dua orang yang saling jatuh cinta selain pernikahan.
Segala kekhawatiran Tita memang wajar. Ilham memahaminya. Tapi ia akan berusaha sebaik mungkin untuk mengatur semuanya.
"Jadikan menikah ini sebagai ibadah, bukan hanya sekedar mengikuti keinginan Umi. Bukan pula karena hanya demi mengganti status. Jadikan menikah ini sebagai ladang kamu dalam mencari pahala sebanyak-banyaknya. Murni demi menyempurnakan separuh agama dan menjalankan sunnah Rasulullah. Cintai dan sayangi suami kamu nanti. Surga kamu, akan ada pada dokter Ilham nanti."
Mendengar petuah sang umi membuat air mata Intan menetes. Sungguh berat sekali menjalani ini. Namun Intan harus tetap maju dan berusaha mengabaikan masa lalu yang kadang masih melambai-lambai menuntutnya untuk berhenti.
"Kenapa nangis, In?"
"Intan cuma sedih aja. Nanti pisah sama Umi."
"Kita kan masih bisa ketemu."
"Intan janji bakal sering jenguk Umi ke sini sama Iqlima."
Dian mengangguk.
"Jangan lupa kalau mau kontrol ke dokter, bilang sama Intan biar Intan yang anter."
Keduanya saling berpelukan. Intan benar-benar tak mampu membendung tangisnya. Berkilah ia hanya terharu, padahal ada rasa sakit yang disembunyikan sejak dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Asma Allah √
Romance"Intan ... maukah kamu menjadi istri saya?" "Maaf Dokter Ilham, saya tidak bisa." "Kenapa? Apa karena saya seorang dokter residen?" Penolakan pertama tidak akan mampu membuat Ilham menyerah. Sebagai seorang dokter ia sering menghadapi kasus di mana...