بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Berbahagialah mereka yang memiliki istri yang pandai memelihara kecantikannya.
Sebab di zaman ini, wanita seperti itu sudah sulit ditemukan.__SEINDAH ASMA ALLAH__
by JaisiQ
🌼🌼🌼
Di tengah hiruk-pikuk bar, pria berpakaian kaus dan kemeja tanpa dikancing tiba, mengedarkan pandangan ke segala sudut, mencari seorang perempuan. Hingga pada satu titik, lelaki itu mengangkat bahu dan melenggang untuk mendekat pada wanita yang sepertinya tengah mengalami patah hati berat.
"Lelaki itu banyak, Kak. Udah deh lupain aja kak Ilham itu. Emang dari awal gue udah nerawang kalau kalian tuh nggak cocok. Bang Ilham tipe cowok sibuk sedangkan lo itu manja. Jadi walaupun lo tetep sama dia, hubungan kalian tuh nggak bakal sehat. Gue punya banyak kenalan. Tenang aja. Gue bisa cariin lo pengganti. Yang lebih ganteng malah." Dia pun menghempaskan tubuh di atas sofa, duduk di sebelah sang kakak yang sejak beberapa hari kemarin dilanda gundah gulana hingga mengharuskannya bolak-balik club malam karena berharap hal itu bisa menghapus kesedihan.
"Gue nggak bisa, Dim! Gue itu udah beberapa kali gagal ngejalin hubungan sama cowok. Dan mereka semua itu pada bulshit! Mereka ngedeketin gue cuma karena liat harta gue. Nggak ada yang cintanya tulus sama gue. Nggak ada. Cuma Ilham. Dan gue nyesel udah pernah lepasin dia demi cari yang sempurna." Keadaan Wanda sudah awut-awutan.
"Terus gimana lagi, dong? Inget umur!"
"Udah deh nggak usah nyinggung soal umur." Wanda menenggak segelas wine yang sudah ia pesan. Entah sudah berapa gelas yang ia minum.
"Kalau lo nggak bisa move on, gimana caranya lo bisa ngelanjutin hidup? Mau daftar jadi pelakor lo, Kak? Hadeuh, jangan, deh. Jangan. Itu sama aja dengan lo ngerendahin harga diri lo. Cantik-cantik kok jadi pelakor. Keliatan nggak lakunya."
"Apaan sih lo, Dim?!" Wanda langsung mendorong bahu sang adik, memintanya untuk pergi. "Pergi lo, ah! Ganggu aja!"
"Eh, btw, emang istri bang Ilham itu siapa, sih? Apa setipe sama lo?"
"Hah, setipe apanya. Selera dia justru turun drastis. Dari gue yang modis, turun ke ukhty-ukhty." Wanda mengangkat sebelah bibir bagian atas.
"Hah? Ukhty-ukhty? Apaan, sih?"
"Itu lho yang kerudungnya panjang hampir nyamain mukena! Yang kalau bicara itu lembut banget. Beda kayak gue!"
"Oooh tipe tertutup gitu, ya? Hm, mungkin Kak Ilham udah tobat, Kak. Makanya milihnya yang syar'i. Kalau gitu harusnya lo ubah tampilan lo layak istrinya. Biar kak Ilham ngelirik lo lagi."
"Ogah!"
Dimas tertawa. "Gimana sih, cinta kok masih gengsi."
"Pokoknya ogah! Gue nggak mau!"
"Terus maunya apa?"
"Tau ah gue pusing. Lo diem deh. Nggak usah banyak bicara."
"Gue ini kan kasih solusi, Kak."
"Solusi lo sama sekali nggak berkelas! Gue pengin dicintai apa adanya. Gue pengin jadi diri gue sendiri."
"Ya udah cari lelaki yang suka sama lo apa adanya."
"Dan itu cuma Ilham .... dulu, udah lama.... Dan sampai detik ini, gue belum nemu lagi yang begitu...." Wanda menunduk dan menumpu kening. Entah sampai kapan penyesalan itu menggerayangi otaknya yang selalu dipaksa untuk mengikuti apa kata hati yang kerap meminta Ilham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Asma Allah √
Romance"Intan ... maukah kamu menjadi istri saya?" "Maaf Dokter Ilham, saya tidak bisa." "Kenapa? Apa karena saya seorang dokter residen?" Penolakan pertama tidak akan mampu membuat Ilham menyerah. Sebagai seorang dokter ia sering menghadapi kasus di mana...