16. Membuka Luka Lama

9.8K 1K 91
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Sesungguhnya kemuliaan seorang wanita terletak pada rasa malunya.
Jika rasa malunya telah hilang, maka hilanglah kemuliaannya.

__SEINDAH ASMA ALLAH__

by JaisiQ

🌼🌼🌼

Sebelum memesan taksi online, Dian pergi ke toilet untuk menuntaskan panggilan alam. Sedangkan Intan menunggu di halaman rumah sakit.

"Tunggu dulu, kamu bukannya perempuan yang dulu sama Ilham, ya?" Seorang perempuan menghampiri Intan. Intan sedikit tertegun. Perempuan yang saat ini menyapanya tentu ia masih mengingatnya. Dia wanita yang tiba-tiba datang saat Ilham melamarnya di depan UGD.

"Emmm, saya nggak habis pikir, ya. Kok sekarang selera Ilham rendah banget?" Wanda memperhatikan penampilan Intan dari atas hingga ke bawah, nada bicaranya seperti meremehkan.

"Maksud Mbak apa, ya?"

"Bisa-bisanya Ilham suka sama perempuan berjubah panjang. Nggak modis! Kampungan."

"Astagfirullahaladzim...." lirih Intan.

"Saya heran, kenapa perempuan yang bikin Ilham move on itu yang kayak gini? Saya kira yang lebih cantik gitu. Lebih wow penampilannya. Eh ... ternyata." Bola mata Wanda tertarik ke atas. Payah.

Memang ada apa dengan penampilannya? Tanya Intan pada diri sendiri.

"Kalian itu nggak cocok!"

"Iya, kami memang nggak cocok. Maka dari itu saya menolak lamarannya," jawab Intan tegas.

"Apa? Menolaknya? Kamu perempuan bodoh atau apa? So soan menolak Ilham. Wah, kayaknya Mbak udah bikin harga dirinya turun. Kasihan Ilham. Yang dilamar bukan perempuan modis, ditolak pula."

"Mbak nggak berhak ikut campur tentang keputusan saya."

Wanda tersenyum kecut. Antara senang dan kesal juga mendengar bahwa lamaran Ilham ditolak.

"Lebih baik sebagai perempuan kamu lebih menjaga diri. Jangan mengejar laki-laki yang sudah nggak mau menjalin hubungan dengan kamu."

"Maksud kamu apa, Mbak?" Pertanyaan yang sama persis seperti Intan tadi terlontar. Sepertinya Intan sudah berhasil membalas hinaan Wanda.

"Dokter Ilham sendiri yang bilang sama saya, kalau kamu masih ngejar-ngejar dia padahal dia udah move on dan ingin memulai hidup baru dengan wanita lain."

Wanda mengepalkan tangan mendengar fakta yang tidak bisa ia percayai begitu saja.

"Dokter Ilham datang ke rumah saya untuk melamar saya. Dia ingin menikah agar bisa terhindar dari kamu." Secara blak-blakan Intan mengutarakan semuanya. "Jadi lebih baik Mbak berhenti mendekati dokter Ilham lagi. Kasihan dia, karena merasa terancam hingga membuatnya ingin segera menikah agar nanti ada wanita yang akan ia jadikan alasan untuk menghindari Mbak."

Kedua bola mata Wanda terputar kaget sekaligus jengkel. Berani sekali perempuan di hadapannya berkata demikian.

"Jangan menghina dokter Ilham yang menyukai perempuan yang menutup aurat. Karena menurut saya itu tandanya dia lelaki baik. Lelaki baik hanya menginginkan wanita baik juga, dan wanita baik adalah dia yang ingin dan belajar untuk menutupi apa yang memang harus ditutup. Yaitu aurat. Seluruh anggota badan kecuali wajah dan telapak tangan." Intan mengangkat telapak tangan tangannya, seakan memberi tekanan pada ucapannya.

Seindah Asma Allah √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang