بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم
Bumi ini punyanya Allah.
Jadi untuk meminta sesuatu yang ada di bumi, tentulah harus meminta restu-Nya.
Termasuk meminta seorang bidadari untuk menemani langkah dalam menapaki hidup penuh liku ini.__SEINDAH ASMA ALLAH__
by JaisiQ
🌼🌼🌼
Sebagai ungkapan rasa terima kasih yang tak akan pernah cukup bila hanya diucapkan lewat mulut, Intan datang ke proses pemakaman Trian. Menyaksikan bagaimana terpukulnya orang tua Trian dan sanak saudara yang lain termasuk teman-teman terdekat. Suasana mendung di langit semakin menambah kesan kepedihan mendalam. Konspirasi yang sungguh membuat dada sesak bagi mereka yang merasa kehilangan.
Namun inilah takdir yang harus diterima. Rela atau tidak tetap akan sama, tak akan merubah apa pun. Jadi lebih baik rela dan dan rida. Kalau tidak rida, malah akan mengundang Allah murka. Rugi bagi manusia yang tak mampu berlapang dada.
Operasi transplantasi berjalan lancar dan sukses dengan sangat baik. Kini uminya sedang menjalani proses pemulihan di ICU. Intan datang ke pemakaman bersama Iqlima dan Fajar. Kini Iqlima tahu ternyata Trian---teman suaminya adalah mantan kekasih kakaknya di masa lalu.
"Mbak, aku nggak tau lagi harus bilang apa sama keluarga Mas Trian," lirih Iqlima di telinga Intan.
Intan tidak menanggapi ucapan sang adik. Dia pun tidak tahu harus berbuat apa untuk membalas semua kebaikan Trian.
"Ini benar-benar sebuah kebetulan yang..."
"Nggak ada yang kebetulan, Iq. Semua ini udah diatur sama Allah. Memang udah jalannya harus begini. Sekarang kita cuma bisa kirim doa-doa yang baik untuk Trian. Semoga Allah terima amal ibadahnya." Intan berkata seolah Trian hanya orang lain yang tak memiliki kenangan banyak bersamanya.
Intan ingin mengubur dalam-dalam kenangan mereka di masa lalu. Biarlah yang berlalu itu berlalu. Dulu ya dulu. Sekarang ya sekarang.
Biarlah Trian hanya menjadi bagian masa lalu. Kini ia harus mau merenda masa depan baru, meski bayang-bayang masa lalu akan selalu mengiringi tak kenal waktu.
🌼🌼🌼
Beberapa pekan berlalu sangat cepat. Dian sudah dipindahkan ke bangsal setelah melewati perawatan intensif di ICU.
Apakah ini yang disebut keajaiban?
Apakah ini yang disebut pertolongan Allah?
Intan rutin melaksanakan salat Duha di bangsal selama proses penyembuhan uminya pasca operasi. Memperbanyak ibadah termasuk membaca Al-Quran. Ia malu pada Allah. Peningkatan ibadahnya adalah sebagai tanda syukur kepada Al-Wahhab Sang Maha Pemberi dan Ar-Razzaq Sang Maha Pemberi Rezeki yang telah memberikan limpahan nikmat tiada batas. Asma-asma Allah sangat indah. Seindah keajaiban-keajaiban-Nya yang turun ke bumi.
Jika rasa sedih mampu mendekatkan diri pada Allah, maka rasa bahagia pun harus mampu membuat kita mendekat pada-Nya dengan cara bersyukur dan menambah amalan. Jika Allah membahagiakan kita lewat takdir indahnya, maka kita pun harus berusaha membahagiakan Allah dengan meningkatkan ketakwaan.
Selesai melaksanakan salat Duha dan membaca Ar-Rahman yang sarat akan penjelasan nikmat Allah, Intan melepas mukena dan melipatnya. Saat itu juga ia mendengar suara ketukan di pintu.
Sepanjang hari menunggu waktu yang tepat, Ilham dengan segala kesabarannya menahan diri untuk tidak dulu mengungkapkan keinginannya untuk meminang kembali padahal hati sudah meronta ingin segera memiliki. Kini, di depan pintu bangsal tempat umi Intan dirawat, pria itu bersiap untuk melakukan hal serupa setelah sebelumnya mendapat penolakan dua kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Asma Allah √
Romance"Intan ... maukah kamu menjadi istri saya?" "Maaf Dokter Ilham, saya tidak bisa." "Kenapa? Apa karena saya seorang dokter residen?" Penolakan pertama tidak akan mampu membuat Ilham menyerah. Sebagai seorang dokter ia sering menghadapi kasus di mana...