14. Berlian Yang Mahal

8.5K 946 117
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Lelaki tangguh adalah dia yang mampu memegang ucapannya dengan teguh. Berjuang dalam segala hal tanpa peduli peluh, berlaga dengan segenap ruh.

__SEINDAH ASMA ALLAH__

by JaisiQ

***

"Mas, bagi tips buat ngelamar, dong." Ilham menghampiri kakaknya yang duduk di kursi teras rumah. Seperti biasa, jika ada waktu luang ia akan bertandang ke rumah orang tuanya bersama istri dan anak.

"Ngelamar anak siapa?" tanya sang kakak yang fokus dengan layar ponsel.

"Ya anak orang, lah. Masa anak itik."

"Itik itu anak bebek. Itik mana bisa punya anak."

"Serius, Mas. Ah elah."

"Ya habis tumben banget. Semenjak putus sama mantan kamu dulu, si Wanda itu, belum pernah tuh aku liat kamu bawa cewek lagi ke rumah. Tiba-tiba minta tips ngelamar aja. Kayak ada aja ceweknya."

"Ya ada lah. Makanya mau ngelamar. Kalau nggak ada ngapain?"

"Ada apa nih ribut-ribut?" Ibu mereka datang dari dalam.

"Ilham kena virus Corona, Bu," jawab Ilham cepat.

"Serius kamu?!" sang ibu kaget bukan main. "Itu pasti ada pasien dari Cina yang dateng ke rumah sakit tempat kamu kerja. Harusnya kamu hati-hati, Ham!" Wajah Tita panik luar biasa.

"Virus karena-nya maksudnya."

"Apaan sih ini maksudnya apa?"

"Iya, virus cinta karena dia. Makanya nanya Mas Irhan tips jitu cara ngelamar perempuan."

Jawaban Ilham membuat ibunya lebih terkejut lima kali lipat daripada saat mendengar sang anak bilang bahwa ia terserang virus Corona. Dasar ibu Ilham, ternyata lebih takut anaknya mempersunting wanita daripada terjangkit virus yang kini sedang menjadi viral.

"Gimana, Mas? Ya udah dulu Mas Irhan ngelamar Mbak Riana itu gimana? Nanti tak copas."

"Kalau dulu sih---"

"Langsung melamar? Kamu gila ya, Ham? Enggak, pokoknya Ibu nggak setuju. Kenapa nggak pacaran dulu aja?" Tita tiba-tiba rusuh, memotong percakapan dua putranya.

"Pacaran kan haram, Bu. Jadi harus langsung menikah."

"Yang penting nggak sampai kebablasan."

"Godaan setan kadang bikin Ilham mau bablas."

"Astagfirullahaladzim!"

"Iya, makanya harus langsung nikah. Biar pas bablas pegang tangan, berpahala. Begitu maksudnya, Bu. Ibu jangan berpikir terlalu jauh."

"Dulu aja waktu pacaran kamu repotnya minta ampun. Apalagi nikah? Coba dulu pacaran aja. Biar nanti ketauan perempuan itu baik untuk kamu apa enggak. Nanti kalau kamu dikhianati gimana?"

"Enggak bakal, Bu. Soalnya dulu Ilham nggak sengaja pegang tangannya. Eh dia langsung marah. Saking taatnya, dipegang lelaki yang bukan mahramnya aja marah luar biasa. Mana berani selingkuh?"

"Seyakin itu, Ham? Kan kita belum tahu seluk-beluknya. Udah, pacaran dulu."

"Bismillahirrahmanirrahim.... Ekhem...." Ekspresi Ilham berubah serius seperti ustaz yang akan segera menyampaikan khutbah sebelum salat Jumat.

Seindah Asma Allah √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang