Suatu yang membuat mu pergi, pada saat nya akan menjadi sesuatu yang membawa mu pulang kembali. Sesuatu itu berwujud satu, tetapi memiliki dua nama : Luka dan kenangan. Yang satu ingin membuat mu melangkah jauh, yang satunya lagi memaksamu untuk mendekat lagi. Tarik menarik antara mereka, bisa kau sebut cinta.
Part 2 || arti sebuah senyuman
Jangan lupa untuk tekan bintang sebelum membaca cerita ini ya^^ terimakasih sudah mau menghargai^_______^
🥀🥀🥀
Teresa berjalan di koridor yang sudah sepi. Bel pulang sudah berbunyi dari tadi, gadis itu sengaja keluar lebih lama karena ingin berkeliling bangunan sekolah ini sendirian dengan di temani suasana yang tenang. Walaupun, sebenarnya masi ada beberapa murid-murid yang melakukan kegiatan ekstrakurikuler di lapangan.
Tujuan utama Teresa, Ingin mencari taman bunga lavender yang dimiliki sekolah ini. Bunga lavender yang susah untuk di tanam di Indonesia dan sangat jarang yang menyukai bunga yang satu ini. Padahal kalau mereka mau lebih tau arti di balik bunga lavender sendiri itu adalah, melambangkan pertumbuhan seorang perempuan yang menunjukan keanggunannya.
Setelah berjalan kesana-kemari dan beberapa kali tersesat karena luasnya area sekolah. Akhirnya, ia menemukan taman tersebut yang ternyata ada di belakang perpustakaan. Padahal dia sudah beberapa kali melewati nya tetapi baru menyadari setelah mencium bau bunga lavender yang sangat menyengat ini.
Gadis itu berjalan dengan pelan ke arah taman.
"Woooow! Gila! Ini taman indah banget!" Teriak Teresa, senang bukan main saat melihatnya.
Taman yang tidak terlalu besar tetapi sangat indah dengan bunga lavender di sisi kanan dan kiri, di tengah terdapat pohon mangga yang besar dan rindang.
Teresa berjalan mundur dengan tangan yang terbuka lebar dan mata yang terpejam. Ia membayangkan seakan tengah berada di suatu tempat sunyi yang hanya berisikan dirinya dan bunga yang indah ini.Brugh.
"Argh." Suara rintihan seorang yang membuat Teresa segera membuka mata dan melihat sekeliling.
"Yaampun lo kenapa?" tanya Teresa mendekati cowok yang tengah tersungkur di tanah.
"Lo jatuh dari pohon mangga," tanyanya lagi. Lalu, kedua bola matanya membelalak kaget.
"Jangan-jangan habis nyuri mangga ini dan penunggu nya tidak terima jadi akhirnya dijatuhkan atau cowok ini jatuh dari khayangan?" tanyanya monolog. Ia masi berdiri di samping cowok itu yang tak kunjung bangkit.
"Ah, ngga mungkin dia kan pake seragam sekolah ini juga." Lanjutnya menggelengkan kepala dan lebih memilih opsi pertama kalau cowok itu jatuh karena habis mencuri mangga.
"Gue ngga papa," ucap cowok itu berdiri sembari mengusap baju dan celana dari tanah yang menempel di seragamnya.
"Sorry ya, gue harus buru-buru pergi," katanya dengan senyuman manis yang membuat Teresa seakan terhipnotis menatapnya.
Dia segera beranjak pergi dengan
Teresa yang masi menatap punggung orang itu yang semakin mengecil. Gadis itu memegangi dadanya yang berdebar tak karuan."Gue kenapa? Kok rasanya aneh ya, waktu dia senyum kayak gitu, kayak ada bunga yang tumbuh di perut gue?" tanyanya dengan suara kecil. Bibirnya tertarik kembali. Mungkinkah semesta sudah lelah? Atau mungkin semesta tengah memberinya keringanan? Setidaknya apapun itu rencana semesta, Teresa berharap agar tak ada lagi rasa sakit yang menggerogoti hatinya untuk berlubang semakin dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benalu [END]✔️
Teen Fiction"Bahkan ibunya sendiri membuang anak itu." Semesta pun menghiraukannya, seperti bayangan yang tak pernah di anggap ada, seperti benalu yang tidak pernah di inginkan kehadirannya. *** Nyatanya, ada hasil yang menghianati usaha dan tidak semua usaha...