Part 41 || Balas dendam

3.3K 334 6
                                    

Setengah dari cinta adalah percaya, selebihnya curiga.
Setengah dari rindu adalah ragu, selebihnya cemburu.

Part 41 || balas dendam

Jangan lupa untuk tekan bintang sebelum membaca cerita ini ya^^ terimakasih sudah mau menghargai.

~°~

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap. Teresa keluar dari kamarnya, ia memakai t-shirts abu-abu yang dapat dari pemberian Yaksa waktu itu, di perpadukan dengan celana jins hitam panjang dan slim bag berwarna ungu, rambut nya ia biarkan tergerai. Teresa berjalan dengan pelan mendekati Lilo yang tengah duduk di sofa, fokus menonton tv.

"Temenin gue yuk," Ucap Teresa mengagetkan Lilo yang tengah fokus menonton sinetron.

"Ck, elo yah, sudah berapa kali gue bilang jangan nonton kayak gini, lo masi kecil!" Teresa menyentil telinga Lilo dengan gemas.

"Resa, diem dong jangan ganggu. Ini si Joko lagi romantis-romantis nya," gerutu Lilo.

"Heh, bocah!" Ucap Teresa. Ia berkacak pinggang berdiri di depan televisi menghalangi pandangan Lilo.

"Resaaaaaa," rengek Lilo menendang-nendang udara.

"Apa, hah apa," Ucap Teresa marah. Ia membalikan tubuh sejenak mematikan televisi dan kembali menatap Lilo garang.

Teresa memarahi Lilo selayaknya orang tua yang memarahi anaknya yang menonton chanel tv sembarangan.

"Gue kan udah bilang, lo boleh nonton tv, tapi tidak dengan menonton sinetron," Jelas Teresa.

"Memang apa salahnya," cicit Lilo. Tak berani menatap wajah Teresa di depanya, ia sudah pernah bilang kan? Kalau Teresa sudah marah, cewek itu akan berubah lebih menyeramkan.

"Ya salah lah!" Ucap Teresa masi dengan nada sewot. "Nanti kalau otak lo terkontaminasi gimanah hah?!" Lanjutnya.

"Iya, iya, ngga lagi-lagi nonton sinetron," Ucap Lilo mengalah.

"Padahal kan aku lagi belajar ngegombal dari Joko buat deketin hantu kecil manis itu," Ucap Lilo lirih.

"Udah, ayo temenin gue."

"Kemana?" Tanya Lilo heran.

"Ke toko buku. Ada novel yang yang harus gue beli dan sekalian makan malam juga," Jelas Teresa mulai berjalan ke arah pintu depan.

Lilo terdiam sebentar. Ia menatap punggung Teresa, dengan gugup ia berucap. "Aku nggak bisa temenin Resa."

Teresa membalikkan tubuhnya, menatap Lilo dengan dahi mengernyit. "Kenapa? Lo marah sama gue gara-gara ngga bisa nonton tuh film?"

"Bukan," Jawab Lilo melayang ke depan Teresa. "Aku ada janji sama teman-teman di pemakaman," lanjutnya dengan suara tak enak.

Teresa hampir saja menyemburkan tawanya mendengar itu. Ia berjalan mendekat kembali dan berjongkok menyamakan tingginya dengan Lilo.

"Memangnya apa sih kegiatan kalian di malam hari? Akhir-akhir ini setelah gue izinin lo main kesana, hampir setiap malam lo pergi," Ucap Teresa menatap lurus ke manik hitam mata Lilo.

Benalu [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang