Kamu itu mirip jailangkung. Hanya saja, kalau jailangkung datang tak di undang dan pulang tak di antar. Kalau kamu, datang mencuri perhatian dan pergi membawa kerinduan.
Part 3 || berusaha
Jangan lupa untuk tekan bintang sebelum membaca cerita ini ya^^ terimakasih sudah mau menghargai^______^
🥀🥀🥀
Sudah terhitung satu Minggu Teresa menjadi murid baru di SMA 07 Merpati. Setelah pertemuan di hari itu, dia tak pernah bertemu lagi dengan sosok yang memiliki senyum manis, semanis rasa mangga temoat dimana cowok itu jatuh. Padahal Teresa selalu mencarinya nya saat berada di kantin tetapi, cowok itu tak kunjung juga menampakan wajahnya. Ia ingin bertanya kepada dua teman nya tentang siapa gerangan cowok yang berhasil menembus tabir gelap dalam hatinya dalam sekali tatap itu tetapi, dia masi enggan untuk jujur tentang perasaan tertarik nya sejak pertemuan di taman itu.
"Lo kenapa sih, dari tadi gue perhatiin ngelamun mulu?" Tanya Karleta penasaran. Cewek itu tengah mengemil keripik singkong dan terus memakanya sedari tadi.
"Ngga papa kok, gue cuman lagi nyari cara buat menjawab soal ini aja," Alibi Teresa dengan menunjuk soal matematika nomor empat yang belum bisa dia temukan jawabannya.
"Yaelah ngapain sih lo pusing-pusing mikirin itu soal, kan buat Minggu depan juga," ucap Karleta memainkan handphone nya.
"Ya, gapapa kan ngga ada salahnya juga, gue kerjain lebih awal," balas Teresa kembali fokus pada soal.
Ucapan gadis itu tak di hiraukan oleh Karleta yang tengah fokus memainkan game cacing.
Teresa menghela nafas pelan, ia belarih menatap seisi kelas yang tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Hari ini pak Handoko guru pelajaran matematika tidak bisa hadir karena sedang sakit. Beliau hanya menitipkan tugas ke guru piket untuk memberikan kita tugas yang harus di kumpul kan Minggu depan nanti.
"Gue keluar dulu ya," pamit Teresa berdiri dari duduknya.
"Hmm," Gumam Karleta yang benar-benar tengah fokus ke game cacing yang sudah mulai besar itu.
Sedangkan Rena di bangku belakang melakukan hal serupa, tengah sibuk dengan ponselnya entah melakukan apa.
🥀🥀🥀
Berjalan di koridor yang sepi membuat Teresa memilih ke perpustakaan saja untuk membaca novel disana. Setidaknya itu bisa memenangkan pikiran dari berbagai hal aneh yang berada di hatinya.
"Selamat pagi bu Rita," sapa Teresa saat memasuki perpustakaan.
"Pagi Teresa. Mau baca novel seperti biasa?" tanya Bu Rita yang memang sudah mengenal Teresa walau masi anak baru karena dia sudah beberapa kali datang ke perpustakaan dan mengajaknya mengobrol.
Teresa tertawa renyah. "Iya nih Bu, di kelas lagi ngga ada gueu, Ibu tau sendiri lah anak-anak pada seberisik apa kalau jamkos, jadi saya lebih memilih ke sini buat baca novel," jelas nya.
Ibu Rita penjaga perpustakaan mengangguk paham, lalu menyuruh Teresa menulis di buku catatan pengunjung perpustakaan.
Teresa berjalan ke deretan rak khusus novel. Matanya berhenti di salah satu deretan novel yang judulnya menarik perhatian matanya. Ia mengambil novel tersebut dan gegas duduk di bangku pojok.
"Eh, lihat deh ini Ruka baru posting foto baru. Yaampun semakin hari Ruka makin ganteng aja ya."
"Mana-mana gue mau lihat juga dong."
Konsentrasi Teresa terganggu saat dua siswi yang duduk di sampingnya berbicara keras sambil tersenyum melihat foto di handphone salah satu siswi tersebut.
"Hari ini terakhir lombanya kan," ucap siswi yang berambut pendek sebahu.
"Iya, dan besok mereka pulang. Gue udah ngga sabar, menunggu siapa yang nanti akan memenangkan lomba nya," kata siswi satunya.
"Udah pasti SMA kita dong, kan Ruka jago banget berenangnya."
Teresa semakin di buat tidak nyaman dengan kehadiran mereka berdua. Tetapi, di satu sisi ia juga penasaran ingin mengetahui siapa yang mereka bicarakan itu.
Ia berdeham pelan mencoba menarik perhatian kedua siswi tersebut.
"Eh sory, kita nganggu lo ya?" Tanya cewek rambut pendek menatap Teresa tidak enak hati.
"Udah tau gue keganggu, masi nanya lagi."
"Engga kok, gue cuman mau tanya Ruka itu siapa ya?" tanya Teresa beralasan.
Kedua cewek itu membelalakan matanya terkejut bukan main mendengar penuturan Teresa barusan. "Lo serius ngga tau siapa itu Ruka?" Tanyanya dengan wajah terkejut.
Teresa mengangguk pelan dengan wajah polos. Memang seperti itu bukan? Ia tak tau siapa sosok yang tengah mereka bicarakan itu.
"Ruka it---"
"Lagi-lagi lo, bosan gue di dimana-mana ketemu lo terus," kata seseorang yang tak lain adalah Yaksa, memotong ucapan cewek tersebut.
Teresa melongos kesal mendengar nya. "Yang ada gue yang bosan, lihat muka lo yang mirip hantu itu," jawab Teresa malas.
"Hai, Yaksa," sapa kedua siswi bebarengan, menatap Yaksa dengan terpana.
"Gue mau duduk di sini, lo berdua bisa pergi? Atau setidaknya pindah tempat duduk jangan disini, bisa?"
pinta Yaksa dengan senyum yang mencuat terpaksa."Ah, iya-iya bisa kok. Kita juga udah mau pergi," ujar cewek rambut pendek yang salah tingkah mendapat senyuman tersebut.
"Eh, lo mau kemana?" Tanya Yaksa saat Teresa beranjak dari duduknya.
"Menurut lo?" tanya Teresa menatap Yaksa kesal. "Udah jelas gue mau pergi lah. Gerah, disini ada hantu yang modelnya kayak lo. Ngga jelas!" sambungnya yang membuat Yaksa mengerutkan kedua alis bingung.
"Lah, Napa sih tu cewek heran bawaanya marah-marah mulu kalau ketemu gue, apa yang salah coba. Gue ganteng iya, keren sudah pasti terus apa yang buatnya menjauh? " monolog Yaksa dengan dahi mengernyit bingung.
"Apa karena bau badan gue ya?" tanyanya sembari mengendus aroma tubuh nya.
"Ah... engga mungkin, cowok ganteng kayak gue mana pernah bau badan," katanya yang lalu terkekeh sendiri bangga.
Teresa yang masi berada di dalam perpustakaan bergidik ngeri mendengar ocehan Yaksa.
"Udah kemarin dia mirip kayak hantu. Sekarang dia malah mirip orang gila di jalanan lagi," gumam Teresa berjalan keluar dari perpustakaan gegas menuju kelasnya.
🥀🥀🥀
Jangan lupa vote coment ya. kritik dan saran dari kalian sangat membantu ku untuk memperbaiki setiap kesalahan^^.
Santai dulu yang kalem yang tenang, kita tarik nafas bareng-bareng sebelum kalian membaca part selanjutnya.
Semoga suka dengan kejutan yang menunggu di depan sana yaaaaaaaaaa
Sayang banget sama kalian yang sudah mau meluangkan waktu membaca, vote dan coment di siniiii😍❤️❤️
Salam dari kuuuu
Semoga bahagia selalu😍🌥️🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Benalu [END]✔️
Fiksi Remaja"Bahkan ibunya sendiri membuang anak itu." Semesta pun menghiraukannya, seperti bayangan yang tak pernah di anggap ada, seperti benalu yang tidak pernah di inginkan kehadirannya. *** Nyatanya, ada hasil yang menghianati usaha dan tidak semua usaha...