Layaknya sihir di dunia fantasi, hadirnya membuat diriku seperti tengah berada di istana penuh bunga yang memancarkan kebahagiaan saat ku melihat dirinya.
Part 5 || kembali
Jangan lupa untuk tekan tombol bintang sebelum membaca cerita ini ya^^ terimakasih sudah mau menghargai^________^
~°~
Teresa berjalan memasuki gerbang sekolah dengan kening berkerut. Ia mengecek jam yang melingkar di tanganya. Baru pukul enam lebih lima belas menit.
"Tumben banget jam segini parkiran sekolah sudah rame," Monolog Teresa.
Ia berjalan mendekati kerumunan para siswi-siswi tersebut. Tubuh Teresa membeku. seperti di hinggapi ratusan kupu-kupu saat melihat cowok yang selama ini ia cari tengah berdiri di tengah kerumunan dengan leher yang berkalungkan mendali dan tangan yang memegang piala yang cukup besar.
"Selamat ya Ruka atas kemenangan lo mau"
"Udah ganteng, jago renang dan baik lagi. Emang lo tuh Ka idaman banyak cewek banget."
Berbagai ucapan dan pujian mereka utarakan kepada Ruka. Yang hanya membalasnya dengan anggukan dan berusaha berjalan memasuki koridor.
"Belum juga mencoba buat deketin. tapi, kok gue ngerasa kayak udah ngga ada harapan gitu ya buat deket sama dia," Ucap Teresa lirih.
Ia berjalan melewati kerumunan dengan menunduk. Rasanya aneh mood nya tiba-tiba turun dengan drastis hanya karena mendengar semua omongan cewek-cewek tersebut.
"Hai Res," sapa Karleta riang di samping Teresa.
Teresa hanya melirik Karleta sekilas tanpa berniat membalas sapaannya.
"Eh, lo tadi lihat kaga di depan tadi? Ruka semakin menjadi incaran banyak cewek di sekolah ini," Ucap Karleta.
"Ngga heran si banyak cewek yang begitu terobsesi buat ngedapetin Ruka sampai rela ngelakuin apapun. Bahkan ada di antara mereka yang berani muutusin cowok mereka di depan Ruka lalu, nembak Ruka dalam waktu yang bersamaan. Gila ngga tuh!" sambung Karleta menggebu-gebu membuat beberapa pasang mata melihat ke arah mereka.
"Lo tadi pagi sarapan minum berapa liter bensin sih? Heran gue, ini masi pagi dan lo udah nyerocos ajah dari tadi!" Ucap Teresa sarkastik.
"Lah, kenapa memangnya? Lo cemburu gue cerita kaya gitu?" Tanya Karleta heran dengan respon Teresa.
Teresa hanya mendengus kesal lalu, mempercepat jalan nya ke lantai dua. Meninggalkan Karleta yang memanggil namanya.
____________
"Ah, ngga suka nih gue kalau udah jam olahraga kayak gini" keluh Teresa yang baru saja selesai berganti baju.
"Ngga cuman lo Res, gue juga malas banget," Ucap Karleta di samping Teresa.
"Kalian ini kenapa sih? Olahraga kan bagus buat kesehatan kita," Ucap Rena.
"TAPI GUE NGGA SUKA!" Ucap Teresa dan Karleta bersamaan membuat Rena terpekik kaget.
"Anjir, iya santai dong. Gue kaget nih!" Sewot Rena.
"Udah lah, mendingan kita sekarang pergi ke lapangan saja, dari pada nanti kita di hukum. Di suruh lari sama Panu," Ucap Teresa berjalan keluar setelah selesai menyimpan seragam sekolah di lokernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benalu [END]✔️
Novela Juvenil"Bahkan ibunya sendiri membuang anak itu." Semesta pun menghiraukannya, seperti bayangan yang tak pernah di anggap ada, seperti benalu yang tidak pernah di inginkan kehadirannya. *** Nyatanya, ada hasil yang menghianati usaha dan tidak semua usaha...