Part 14 || Tawuran

3.8K 432 5
                                    

Kemarilah, kita baca sajak-sajak  basah ini bersama. Seperti kunang-kunang kecil bersayap lengkap. Tak takut pada lampu jalan yang berjasa membunuh lebih banyak gelap.

Part 14 || Tawuran

Jangan lupa tekan bintang sebelum membaca cerita ini ya^^ Terima kasih sudah mau menghargai.

~°~

Sudah satu jam lebih Teresa menunggu Ruka di parkiran. Ia berdecak kesal, untuk kesekian kalinya cowok itu me-reject  panggilan telepon nya.

"Kemana sih ini cowok," gerutu nya.

Waktu jam pelajaran terakhir tadi, Ruka mengirim pesan padanya. Mengajak pulang bersama dan ia gegas mengiyakan ajakan tersebut, tetapi, sampai sekarang cowok itu belum juga datang.

Teresa berjongkok di sebelah motor Ruka. Kakinya sudah lelah berdiri sejak tadi. Panas matahari yang terik membuat keringat terus berjatuhan di wajahnya.

Handphone Teresa berbunyi ada panggilan masuk. Ia tersenyum saat nama Ruka tertera di sana.

"Res, sorry ya. Gue ngga bisa nganter lo pulang. Ada kepentingan mendadak di ekskul yang ngga bisa gue tinggalin," Jelas Ruka.

Teresa menghela nafas pelan. Kenapa ngga ngomong dari tadi sih. Tau gini, tadi gue nebeng bareng Rena aja pulangnya.

"Iya ka, gapapa kok."

"Udah ya. Gue sibuk nih," Ucap Ruka mematikan panggilan nya begitu saja tanpa menunggu jawaban dari nya.

Ia mendongakkan kepalanya, menahan air mata yang sudah memenuhi pelupuk mata. Sedikit merasa kecewa dengan sikap Ruka barusan. 

Teresa berjalan meninggalkan area sekolah. Menyusuri jalan pintas menuju ke rumah nya yang terbilang sepi. Tubuhnya berhenti mendadak saat melewati lahan kosong yang cukup luas.

Ia mengerjapkan matanya, memperjelas apa yang ia lihat. Segerombolan orang yang tengah tawuran. Dan yang lebih mengejutkan nya lagi salah satu dari kelompok itu memakai seragam sekolah nya.

Teresa berlari ke medan tempur. Matanya di buat melotot saat melihat Yaksa dengan brutal memukuli lawannya yang sudah babak belur.

"STOP!" Teriak Teresa mencoba melerai tetapi usahanya sia-sia. Teriakan nya kalah keras dengan suara bogeman dan umpatan-umpatan yang saling bersahutan.

"KALIAN SEMUA! BERHENTI ATAU GUE TELEPON POLISI SEKARANG!"

Berhasil! Teresa tersenyum senang dengan nafas yang terengah-engah.

Semuanya menatap Teresa dengan nafas memburu. Ada yang  terjengkang kaget mendengar ancaman nya barusan.

"Siapa lo, berani-beraninya ikut campur urusan kita?" Ucap cowok yang bertampang galak berjalan mendekati Teresa.

"Sekali lagi kaki lo melangkah. Gue akan habisin!" Ancam Yaksa ke Tio lawan tawuran nya dari SMA kencana.

Tio tak gentar dengan ancaman Yaksa. Ia masi berjalan mendekati Teresa yang menatap nya datar.

Tio sang ketua geng SMA kencana. Menatap Teresa sinis. Ia melayangkan tangannya hendak menampar wajah Teresa.

Bugh

Benalu [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang