Begitu banyak kehidupan baru dimulai saat hujan jatuh pertama kali. Hanya kita, mengheningkan cipta, memperingati kesedihan yang tak pernah kita beri nama.
Part 28 || pilihan.
Sebelum nya aku mau cerita dulu boleh ngga?
Akhir-akhir ini jadwal tidur ku kacau banget. Siang tidur malam nya bangun, udah mirip hewan nocturnal:' tau kenapa?
Gara-gara nonton Drakor😭❤️
Aku yang biasa nonton di tv, sekarang jadi berani marathon di Hp. Abang aku pun kena imbas nya harus nemenin aku nonton😂.Dulu aku ngga terlalu suka drama kaya gitu, lebih suka nonton kartun. Tapi sekarang BEUHHHH GILA CANDUUU BENER🙂.
Rekomendasi lah Drakor yang seru gitu apa?
Pengen nonton lagi, tapi masi belum tau banyak judul film yang seru-seru, jadi kalau kalian tau coment ya kasih tau aku💕.
OKEH SEKIAN DAN TERIMA KASIH^^ JANGAN LUPA TEKAN TOMBOL BINTANG SEBELUM MEMBACA CERITA INI YA. KASIH COMENT JUGA KALAU BOLEH❤️.
~°~
Teresa menatap Stella tak paham saat cewek itu menariknya dan membawa nya ke tengah lapangan, dimana ada Ruka yang berdiri menghadap nya.
"Ini ada apa sih?" Tanya Teresa pada Stella, sebisa mungkin menghindari tatapan cowok di depannya.
"Gue pergi dulu ya, bye." Ucap Stella menepuk pelan bahu Teresa lalu berjalan menjauh.
Teresa hanya bisa pasrah, ia menundukkan kepalanya benar-benar tak berani menatap wajah Ruka.
"Teresa." Panggil Ruka berjalan mendekati nya. "Lihat gue," Ucap nya menyentuh dagu Teresa mengarahkan ke wajahnya.
Teresa diam tak berkutik, tubuhnya terasa sangat kaku. Debaran jantung nya semakin menggila saat menyadari tubuh Ruka yang begitu dekat dengannya ditambah suasana lapangan yang semakin ramai.
"Ruka!"
Ruka tersenyum menatap kebelakang tubuh Teresa, dimana ada Canala yang berjalan mendekat ke arah keduanya.
Canala berdiri di samping Teresa, ia melirik cewek itu tak suka. Tinggi Teresa yang hanya selehernya membuat dirinya semakin percaya diri. Ia menaikkan dagunya angkuh, benar-benar tak suka harus berdiri beriringan dengan cewek seperti Teresa di depan banyak orang seperti ini.
"Lo berdua sudah ada di sini," Ucap Ruka tersenyum manis menatap kedua cewek didepannya. "Gue mau ngomong sesuatu, di depan kalian semua." Lanjut nya menatap kerumunan orang yang menonton sedari tadi.
"Disini gue mau ngasih tau, kalau kedua cewek di sebelah gue ini adalah orang yang gue sayangi!" Ucap nya dengan lantang.
Sontak Teresa dan Canala menatap Ruka tak paham. Apa maksudnya, kedua cewek yang dia sayangi? Dia mau mencintai kedua wanita sekaligus? Benar-benar gila, dimana letak otak cowok itu?
Bisik-bisik suara terdengar berdengung seperti suara lebah, mereka semua tak kalah terkejutnya dengan perkataan Ruka barusan.
"Maksud lo apa ka?" Tanya Canala memegang pergelangan tangan Ruka.
Ruka tersenyum manis, ia melepaskan tangan Canala dan menggenggam nya erat. "Gue sayang sama lo, begitupun dengan Teresa."
"LO GILA?!" bentak Canala yang tak suka. Sedangkan Teresa hanya bisa menunduk, tak mau berkata apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benalu [END]✔️
Teen Fiction"Bahkan ibunya sendiri membuang anak itu." Semesta pun menghiraukannya, seperti bayangan yang tak pernah di anggap ada, seperti benalu yang tidak pernah di inginkan kehadirannya. *** Nyatanya, ada hasil yang menghianati usaha dan tidak semua usaha...