Karena pada akhirnya yang akan memilih untuk bertahan dengan sifat menyebalkanmu adalah seseorang yang memahami bahwa bersama bukan hanya tentang bagaimana cara ia menerima lebihnya, namun juga tentang bagaimana ia mensyukuri segala yang ada pada mu.
Part 20 || Yaksa Rahardjo
Jangan lupa tekan bintang sebelum membaca cerita ini ya^^ terima kasih sudah mau menghargai:)
SELAMAT MEMBACA!
~°~
Apa kalian pernah merasa tidak mengerti dengan perasaan yang tengah kalian rasakan? Dan Yaksa ada di posisi itu sekarang. Cowok itu sudah seperti cacing yang terkena air garam menggeliat keluar dari tanah mencari oksigen, bedanya Yaksa menggeliat dan berguling-guling di atas kasurnya tanpa henti, seperti orang sinting. Tidak perduli kamarnya yang sudah berantakan karena ulahnya itu.
Brakk
Terdengar suara pintu kamarnya yang di buka dengan kasar, tetapi tak juga membuat Yaksa menghentikan aksinya itu.
"Eh..." Tubuh Danila terhenti di ambang pintu melihatnya.
"Astaghfirullah Dan! Temen lo kumat. Cepat ambilkan sesuatu," teriak Adipati panik mendekati tubuh temanya.
Danila mengangguk paham, ia segera masuk ke kamar mandi, dan...
Byur
Danila menumpahkan satu ember penuh air ke wajah Yaksa yang membuatnya terhenti dan megap-megap seperti ikan.
"Nah, sadar juga kan akhirnya," Ucap Adipati tersenyum senang ke arah Yaksa.
"Lo berdua apa-apaan sih hah!" Yaksa bangun dan menatap kedua temanya galak. Adipati hanya cengengesan sambil mengangkat tangannya membentuk membentuk huruf V sedangkan Danila cowok itu menggunakan ember bekas menyiramnya tadi itu ia pakaian di kepala nya.
Yaksa berjalan ke arah Danila memukul kepala berlapis ember itu dengan gemas.
"Beresin njir, gara-gara lo berdua bertingkah gila di sini, kamar gue jadi berantakan." Ucapnya lalu berjalan santai masuk ke kamar mandi, dengan tubuh yang basah kuyup.
"Di, dia baru saja ngatain dirinya sendiri gila kan?" Tanya Danila menatap Adipati dengan tampan heran.
Adipati bergumam pelan. "Kalian berdua yang gila, disini cuma gue yang waras," ucapnya lalu duduk di sofa yang ada di kamar Yaksa. "Beresin semua gue ngga mau tau!" Perintahnya dengan kedua tangan terlipat di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benalu [END]✔️
Teen Fiction"Bahkan ibunya sendiri membuang anak itu." Semesta pun menghiraukannya, seperti bayangan yang tak pernah di anggap ada, seperti benalu yang tidak pernah di inginkan kehadirannya. *** Nyatanya, ada hasil yang menghianati usaha dan tidak semua usaha...