Jalan menujumu tidaklah panjang, hanya di penuhi taman-taman dan kulihat beberapa orang berbahagia dalam ketersesatan.Part 22 || Memulai
Jangan lupa tekan bintang sebelum membaca cerita ini ya^^ terima kasih sudah mau menghargai:)
SELAMAT MEMBACA!!
~°~
Teresa menatap Lilo jengah. Pagi tadi ia baru saja pulang dari rumah sakit setelah dua hari di rawat di sana dan sedari waktu masi ia di rumah sakit pun Lilo selaku senantiasa ada di sisinya mengawasi setiap gerak-gerik yang ia lakukan.
"Gue ngga akan kemana-mana, udah sanah lo keluar," Suruh Teresa yang tak di hiraukan oleh hantu kecil itu.
Lilo melesat cepat berdiri di samping nya. "Aku hanya mau menjagamu saja, apa itu salah?" Tanya nya menatap wajah Teresa.
Teresa mengukir senyum nya menatap Lilo, walaupun kadang tingkahnya menjengkelkan tetapi hanya dia yang selalu setia ada di sisinya.
"Makasih karena lo udah mau menemani gue selama ini, gue ngga tau gimanah jadinya jika waktu itu lo ngga datang. Mungkin gue akan benar-benar dibunuh," Ucap Teresa menerawang kejadian kelam di masa lalunya.
Setetes air mata jatuh di pipi Teresa, tangan Lilo yang dingin menyentuh kulit nya.
Lilo menggeleng pelan menatap nya, hantu kecil temanya ini sangat membenci saat melihat dirinya sedih.
"Bisahkan kamu melupakan kejadian di masa lalu mu itu?" Tanya nya pelan.
Teresa menggelengkan kepalanya, bagaimana bisa ia melupakan semua kejadian itu? Bahkan di tiap detik nya semua rasa itu semakin terasa menyiksanya.
"Lilo," panggil Teresa menatap wajah Lilo yang manis.
"Kamu mau kan janji untuk tidak meninggalkan ku," Ucap Teresa serius dengan suara tercekat.
"Kenapa kamu berpikir seperti itu?" Tanya Lilo heran. "Bukankah selama ini aku memang tidak pernah meninggalkan mu," lanjut nya.
"Entahlah, aku hanya takut jika suatu saat nanti kamu akan pergi dariku."
Lilo menatap Teresa heran, kenapa dengan gadis ini? Memangnya ia akan pergi kemana? Sudah jelas ia tidak akan pernah meninggalkan Teresa.
Keheningan menyelimuti di antara keduanya, mereka sama-sama menatap satu sama lain dengan tatapan berbeda. Sampai suara ketukan di pintu menyadarkan mereka.
"Ada tamu?" Ucap Teresa menatap jam di atas nakas yang menunjukan jam sembilan pagi. Ia mengernyit kan dari nya heran, siapa yang datang? Tante nya kah? itu tidak mungkin, karena Mila tante nya sudah memberi kabar kalau ia tidak bisa datang kemari karena ada keperluan.
Teresa beranjak dari tempat tidur, berjalan pelan dengan sedikit pincang menuju pintu depan rumahnya. Lilo terbang di sisinya takut-takut kalau Teresa jatuh karena kakinya belum sempuh total.
Saat Teresa membuka pintu ia dikejutkan dengan keberadaan Yaksa yang menatap nya dengan senyum lebar.
"Cik, malah bengong. Gue udah susah-susah kesini bukanya di suruh masuk kek, di buatin minum, terus di suruh tidur di pangkuan lo gitu. Ini malah di anggurin, mirip jemuran aja," Gerutu Yaksa menatap cewek di depannya ini yang hanya diam mematung di ambang pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benalu [END]✔️
Novela Juvenil"Bahkan ibunya sendiri membuang anak itu." Semesta pun menghiraukannya, seperti bayangan yang tak pernah di anggap ada, seperti benalu yang tidak pernah di inginkan kehadirannya. *** Nyatanya, ada hasil yang menghianati usaha dan tidak semua usaha...