Part 12 || Malam yang manis

4.4K 470 11
                                    

Kita tidak akan bisa menemukan bahagia, jika kita hanya sebatas menghujatkan rayu.

Part 12 || Malam yang manis.

Jangan lupa tekan bintang sebelum membaca cerita ini ya^^ terima kasih sudah mau menghargai karya ku.

~°~

"

"Sudah sampai," Ucap Ruka memberhentikan mobil nya di depan cafe.

Teresa menyapu pandangan nya, merasa asing dengan tempat yang mereka datangi.

Ruka keluar dari mobil dan segera membukakan pintu mobil untuk Teresa. Teresa yang di perlakukan sedemikian semakin membuat perasaan tak karuan.

Ia tersenyum senang saat cowok ini menggenggam tangan nya erat, masuk ke dalam cafe yang ramai.

Teresa dibuat terpana saat memasuki cafe tersebut. Di dinding dan langit-langit cafe terdapat berbagai gambar bintang dan planet yang di buat dengan sangat indah. Di sebelah jendela kaca besar yang menghadap ke jalan terdapat banyak pohon-pohon kecil yang menjadi hiasan. Keduanya memilih duduk di salah satu meja yang berbentuk bundar dengan corak-corak seperti bulan di angkasa.

"Lo belum pernah kesini?" Tanya Ruka yang senang karena tebakannya benar saat melihat wajah Teresa yang berbinar dengan semua dekorasi cafe Bulan ini.

"Indah banget. Gue ngga tau ada cafe seperti ini di sini," jelas Teresa menatap wajah Ruka antusias.

"Nanti gue bakal sering ajak lo ke sini deh," Ucap Ruka menggenggam tangan Teresa yang ada di atas meja. "Tapi, kalau ada waktu ya. Lo kan tau sendiri kadang gue sibuk ngurusin ekskul renang." Lanjutnya.

Pipi Teresa menghangat. Ia menarik tanganya dan segera membuang muka, berusaha sebisa mungkin menghindari tatapan mata Ruka.

Cekrek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cekrek

"Eh," Teresa terkejut saat mendengar suara camera di depannya.

"Sial! Gue lupa buat ngatur bunyinya dulu. Sekarang jadi ketahuan kan," Ruka mendesis pelan. Merutuki kebodohan nya sendiri. Niatnya mau memfoto Teresa diam-diam malah tertangkap basah.

"Lo ngefoto gue tadi?" Tanya Teresa gugup takut di bilang ke ge-er an.

"Iya, gue foto lo tadi," Ruka menjawab jujur. Mau bagaimana lagi ia tak bisa mengelak.

"Oh, ya? Coba gue lihat dong" Pintah Teresa.

Ruka menyerah kan handphone nya. Ia menyanggah kepalanya dengan satu tangan, menatap wajah Teresa lekat.

"Lo cantik banget si Res. Nanti kalau gue khilaf suka sama lo gimana" celetuk Ruka yang mengagetkan Teresa hingga hp cowok itu jatuh ke atas paha nya.

Benalu [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang