25. perkara kompor gepeng

108K 6.7K 409
                                    

04.00

Kriinggg kriinggg

Alana bangun dengan kesadaran yang masih setengah lalu mematikan alarm tersebut dan mengucek matanya

"Cuci muka dulu ah" gumam Alana lalu berjalan ke arah toilet di kamarnya

Sekitar 5 menit Alana langsung keluar dan turun ke bawah

Alana berjalan ke arah dapur sambil menggenggam handphone miliknya

"Oke Gugel, Masak makanan yang gampang pake banget" ucap Alana kepada Mbah Google

"Buat agar-agar jelly deh" putus Alana lalu mengecek apakah bungkus kemasan nutrij*l tersebut ada atau tidak

Rencananya ia akan memasak makanan khusus untuk Alvaro atas inisiatif sendiri sekalian ingin pamer bahwa ia juga bisa memasak walaupun hanya bisa memasak makanan instan

"Yeyy... Ada" seru Alana senang setelah menemukan apa yang ia cari

"Ohh... tinggal masukin ke air mendidih terus masuk ke cetakan ya" ucap Alana senang karena ternyata sangat mudah

Alana mulai mengisi air di tempat yang menurutnya cocok untuk merebus air dengan tangan sedikit gemetar mengingat peristiwa lalu

Alana bisa. Batin Alana meyakinkan

Setelah dirasa air nya cukup Alana menaruh nya di atas kompor dan tiba-tiba menggaruk kepalanya bingung

"Nyalain nya gimana ya?" Tanya Alana pada dirinya sendiri

Seingatnya dulu kompor nya tidak begini, makanya ia sangat bingung terlebih kompor yang baru ia lihat ini sangat gepeng

Tiba-tiba sebuah ide terlintas di kepala bulat Alana

"Oke gugel bagaimana cara menghidupkan kompor gepeng" ucap Alana kepada Mbah Google

"Alana kudet banget sih" cibir Alana pada dirinya sendiri lalu menyalakan kompor sesuai petunjuk dari Mbah Google

"Kok gaada api nya ya?" Bingung Alana padahal ia sudah memencet tombol yang tersedia di kompor tersebut

Karena rasa penasaran Alana yang sangat tinggi, Alana mencoba menyentuh bagian kompor tersebut lalu memekik

"AWWHH..." Teriak Alana karena merasakan jarinya yang sangat pedih

"Hiks hiks huaa" tangis Alana pecah tanpa bisa terkendali karena merasakan sakit yang amat pedih pada jari telunjuknya

"Masyaallah non Ale... kenapa non?" Tanya bi ndah panik

"Huaa tangan Alana hiks sakit" ucap Alana dengan sesenggukan sambil menunjukkan telunjuknya yang seperti melepuh

"Yaampun kok bisa sih non" balas Bu ndah dengan panik

"Yaudah bibi panggilin tuan dan nyonya dulu, non Ale tahan sebentar ya" lanjut bi ndah

Bu ndah sedikit berlari ke arah kamar majikannya yang berada di lantai dasar dan mengetuk pintu kamar nyonya dan tuan nya dengan terburu-buru

Ia sangat panik mengingat Alana alias anak dari majikannya terluka karena yang ia tahu Alana jarang sekali terluka oleh karena itu sekali Alana terluka semua nya akan sangat panik apalagi mendengar tangisan Alana yang sangat menggelegar

Ceklek

"Kenapa bi? Kan belum adzan kok udah dibangunin?" Tanya Lena dengan muka lelah karena ia dan Arnold baru pulang tengah malam dari Jepang dengan alasan menemani suaminya untuk mengunjungi cabang perusahaan mereka

AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang