45. Varo vs Melvin

78.5K 5.5K 942
                                    

Yang nungguin part ini dan rindu author, spam nama kalian dongg
.

...

Alana merebahkan tubuhnya yang terasa letih di atas kasur kesayangannya sambil memikirkan insiden yang terjadi tadi di sekolah dan memikirkan hubungannya dengan Alvaro yang semakin lama semakin renggang karena sering terjadi cekcok

Dan jika boleh jujur, Alana mulai sedikit jenuh dengan sifat Alvaro yang sangat sering mengekangnya

Alana dan Alvaro masih dalam mode marahan karena Alvaro yang tak kunjung minta maaf dan Alana yang tak menyadari letak kesalahannya

Tetapi walaupun mereka dalam mode marahan, Alvaro tetap mengantarnya pulang dengan selamat hanya saja saat mereka berada dalam satu mobil, keadaan hening dan canggung yang menyelimuti mereka

"Varo kok gak minta maaf sih sampe sekarang?" Gumam Alana sambil memandangi layar handphone nya yang tak kunjung mendapat notifikasi

"Apa Alana duluan aja ya yang nelpon Varo" Gumam Alana kembali sambil berpikir

"Telfon aja ah" Ucap Alana

Dengan gerakan gesit, Alana mengambil handphone nya berniat menghubungi Alvaro

Tetapi sebelum ia menghubungi nomor Alvaro, tiba-tiba nama my love❤️ tertera di layar handphone nya yang bertanda Alvaro menghubunginya

Alana memekik tertahan dan dengan lincah menggeser tombol yang tersedia di layar handphone nya dengan senyuman cerah yang terpatri di wajah bulat nya

"Varo..." Sapa Alana

"Hm, aku di bawah"

"Di bawah mana?"

"Ruang tamu"

"Ruang tamu siapa?"

"Kamu"

"Hah?! Beneran?! Yaudah Alana kebawah sekara-"

Tut Tut Tut

Sambungan dimatikan sepihak oleh Alvaro dan membuat Alana menggigit jarinya panik

Apakah Alvaro masih marah padanya?

Apakah Alvaro datang kesini untuk kembali menyidang nya seperti di sekolah tadi?

Apakah nanti Alvaro akan memberinya hukuman memakan sayur sebanyak lima piring jumbo?

Ohh tidak!

Pilihan terkahir lah yang sangat menakutkan bagi Alana

Dengan kilat Alana berlari kearah lemarinya dan mengambil baju lalu mengganti baju seragam yang masih melekat pada tubuhnya dengan gerakan angin karena sangat terburu-buru nya

Setelah selesai mengganti bajunya, Alana berlari kecil kearah meja rias abal-abal nya dan sedikit merapikan rambut dan mukanya yang terlihat sangat kucel sambil sesekali melihat gigi, lubang hidung, dan area matanya memastikan tidak ada kotoran sedikitpun yang nyasar

Dan yang terakhir, Alana menyemprotkan parfume nya hampir ke seluruh tubuh agar bau badannya tersamarkan

Setelah dirasa cukup, Alana sedikit mengacak rambutnya agar terlihat lebih natural

Akhirnya Alana melangkahkan , kakinya keluar kamar dan menuruni anak tangga menuju ruang tamu

Alana seketika gugup ketika melihat Alvaro sudah menatapnya dengan intens dengan tangan yang dilipat di depan dada

AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang