50. Hukuman Keisya dan Leta

57.7K 4.4K 637
                                    

Yang udah ga sabar baca part ini absen dongg

...

"Dasar uler kampret! Awas Lo ya!" Umpat Keisya dengan hentakan kakinya di koridor

Sangking asiknya mengumpat Keisya, Keisya tidak sadar bahwa ia menabrak seseorang

Dukh

"Arkan! Lo kemana aja hah?!" Pekik Keisya sebal melihat muka Arkan yang terkesan sangat santai

"Dih, ngapain Lo cari gue, cari aja tuh calon bapak dari anak-anak Lo" Sinis Arkan dengan tangan yang ia sedekapkan di depan dada

"Tadi gue nonjok Leta" Ujar Keisya sambil menunggu reaksi Arkan

"Ohh"

"Kok cuman oh doang sih?!" Delik Keisya

"Terus gue harus salto sama guling-guling sambil minta pentol gitu?" Balas Arkan dengan nada yang tidak bersahabat

"Gak git-"

"Panggilan kepada Keisya Fradella XI MIPA 3 silahkan datang ke ruang BK sekarang juga"

"Ngapain Lo masih disini? Sana elah, udah dipanggil juga" Ucap Arkan sambil mendorong bahu Keisya pelan

"Lo gak nemenin gue?" Tanya Keisya

"Situ siapa? Cuman mantan kan? Gausah sok iya deh" Sindir Arkan dengan bibir yang di monyong-monyongkan

"Comel banget sih bibir Lo" Geram Keisya sambil mencubit dan memelintir bibir Arkan tanpa perasaan

"Awwsh sakit setan!" Pekik Arkan sambil memukul jari Keisya yang masih memelintir bibir sexy nya

"Njirr panas bet bibir gue" Gumam Arkan sambil mengusap bibirnya yang terasa panas dan pedih

"Mampus! Monyong beneran kan bibir Lo" Ledek Keisya lalu berlari kecil meninggalkan Arkan yang masih mengumpat

"Mantan sialan!" Umpat dengan tangan yang masih mengusap bibirnya yang terasa bengkak

Sedangkan ditempat lain

Keisya berjalan dengan santai sambil memainkan rambut berwarna abu-abu gelap yang baru saja ia warnai kemarin

Tujuannya saat ini adalah ruang BK dan tinggal beberapa langkah lagi dirinya sudah sampai di depan pintu ruangan tersebut

Keisya menatap pintu dihadapannya dengan kerinduan yang sangat mendalam

Dulu semasa SMP, dirinya memang sangat sering masuk ke ruang BK dikarenakan kenakalannya

Keisya tidak pernah takut akan dikeluarkan dari sekolah karena orang tuanya merupakan salah satu donatur terbesar di sekolah tersebut dan membuatnya selalu berlaku seenaknya

Tetapi karena orang tua Keisya sangat jengah dan muak, akhirnya saat Keisya masuk ke sekolah menengah atas, mereka memutuskan untuk tidak menjadi donatur lagi

Bisa-bisa jika mereka masih menjadi donatur, Keisya akan bertindak seperti dulu, tidak tau aturan dan bertindak seenaknya

Tetapi jika masalah penampilan, orang tua Keisya tidak mempermasalahkan, toh penampilan Keisya tidak merugikan siapapun

Keisya meneliti penampilan nya dari atas sampai bawah lalu teringat sesuatu, ia mencari jedai yang selalu ia bawa kemana-mana lalu menggulung rambutnya hingga rambut bagian bawah yang ia warnai tertutup tak lupa dengan baju yang ia masukkan juga

Ia melihat ke sepatunya dan menepuk jidatnya kesal karena melihat sepatu berwarna abu-abu terang dengan model yang sangat mencolok

Tak kehabisan akal, Keisya melepas sepatu beserta kaus kaki yang hanya mencapai mata kaki dan menyembunyikannya di suatu tempat yang menurutnya aman

AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang