29. pisang dan susu

118K 6.4K 461
                                    

"ini kisi-kisi yang kemungkinan besar akan masuk dalam ujian nanti dan jangan lupa untuk pelajari buku juga karena kisi-kisi ini hanya sebagai sekedar saja" ujar Bu Erma

"Yahh berarti kisi-kisi ga lengkap dong Bu" protes farel kecewa

"Masih mending kalian di kasih kisi-kisi kalau jaman ibu dulu ga ada yang namanya kisi-kisi, jadi ibu selalu baca satu buku penuh setiap hari, anak jaman sekarang tuh gini kebiasaan dikasih enak jadinya ngelunjak dan bla bla bla...."

Dan kelanjutannya kalian pasti tahu karena guru itu pasti akan membandingkan jaman nya dulu dengan jaman sekarang dan pasti akan membela jamannya dulu

Tett Tett Tett

"Akhirnyaa..." Gumam semua murid lega karena mereka akan terbebas dari ceramah panjang lebar

"Jangan lupa pelajari materi yang ada dibuku jangan di kisi-kisi aja" ujar Bu Erma lalu berjalan keluar dari kelas tersebut

"Jaman dia emang sebaik apa sih sampe di bandingin mulu, heran gue" cibir farel dengan mulut yang sudah seperti ibu-ibu beranak dua yang hobi nya mengomel setiap hari

"Dasar emak-emak" ledek Arkan

"Bodo yang penting cewek gue banyak" balas farel sambil membusungkan dada nya bangga

"Cewek gue juga banyak kali mana bohay bohay lagi" balas Arkan tak terima

"Lah si Rina datar pesek juga lagi" ucap farel memulai argumen

"Tapi dia ada daya tarik nya dong contoh nya kek adek gue, dia kan pesek sama datar, berlemak, pendek juga lagi tapi si varo klepek-klepek tuh Ama dia" bela Arkan

"Jadi lo klepek-klepek sama Rina?" Pancing farel setelah melihat keisya dan Alana berdiri di belakang Arkan

"Jelas lah kalo gue ga klepek-klepek sama dia, kalo enggak ngapain gue nembak dia unyil" jawab Arkan sambil menoyor farel

"Lah si keisya gimana?" Pancing farel kembali

"Ga gimana-gimana tapi kalo gue bisa balikan sama keisya Rina tinggal gue putusin deh" jawab Arkan santai

"Kalo di suruh milih, lo lebih milih Rina atau keisya?" Tanya farel sambil menahan tawa nya yang akan meledak karena melihat muka keisya yang sudah sangat memerah begitu juga Alana dengan muka yang cemberut karena tadi ia mendengar Arkan menjelekkan nya

"Kalo sekarang sih milih nya Rina tapi kalau gue udah sama keisya lagi ya gue pilih keisya" jawab Arkan kembali

"Terus lo lebih sayang ke siapa?"

"Lebih sayang ke keisya dikit tapi sama Rina gue sayang juga lah soalnya dia pacar tersayang gue" balas Arkan sewot

"Tumben lo nanya yang beginian" lanjut Arkan keheranan

"Tuh" ucap farel sambil menunjuk keisya dan Alana dengan dagunya

"Hai..." Sapa Keisya dengan senyum lebar tetapi sangat mengerikan bagi Arkan

"H...hai juga tan, Al" sapa Arkan balik

"Tumben lo bedua kesini?" Tanya Arkan

"Nyari kak varo tapi kak varo nya ga ketemu tapi malah denger curhatan basi" jawab keisya sinis

"Itu boong kei suer, tadi gue lagi akting soalnya gue mau jadi artis nanti" elak Arkan melantur

"Lo jujur aja gue ga percaya apalagi kalo lo boong" ucap keisya tajam

"Kak farel, varo dimana?" Tanya Alana yang dari tadi hanya menjadi penonton sama seperti Farel dan Devan

"Prasaan tadi varo mau jemput lo kek biasanya emang Lo ga ketemu sama dia?"

AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang