37. kaus kaki hidung babi

104K 6.2K 544
                                    

"gila gila, ini keren banget Al sumpah" Heboh keisya dengan menunjuk kaus kaki 3d dengan hidung babi di bagian jari-jarinya

"Yaampun... Lucu banget idung nya" Pekik Alana tak kalah heboh lalu memencet kaus kaki 3d tersebut

"Wah... Ada lampunya" Heboh keisya dan Alana kembali sampai hampir seluruh perhatian mengarah ke mereka

Saat ini mereka sedang berada di mall dan mereka memasuki tempat khusus alas kaki perempuan

Mereka hanya berdua?

Tentu tidak

Karena empat orang lelaki sedang mengintili mereka sedari tadi dan tiga diantaranya selalu mencibir di setiap waktu sedangkan yang satu lagi?

Jangan tanyakan sang lelaki idaman tersebut, karena lelaki tersebut hanya diam dan membawakan barang belanjaan milik Alana dan jangan lupakan bahwa ia yang membayar semuanya termasuk belanjaan keisya dan ketiga kucrut di belakangnya

"Lama amat sih elah, cepet dikit kek" Celetuk Farel dengan mulut comelnya

"Ngomong Lo sekali lagi, gue kasih piring cantik Lo!" Geram Devan yang telinganya sudah panas mendengar cibiran Farel yang tiada henti, ya... Walaupun ia juga sedikit mencibir tapi yang penting tidak sesering Farel dan Arkan lah

"Gak mau piring cantik, maunya cewek cantik" Balas Farel dengan manja

"Jijik njirr" Ucap Arkan sambil bergidik geli

"Jahad kamu maz" Balas Farel

"Bodo amat" Ucap Arkan

"Alana sama Keisya beli ini ya" Ujar Alana dengan menunjuk kaus kaki 3d tersebut kepada Alvaro yang sedari tadi hanya diam memperhatikan kedua perempuan yang sedang asik memilih barang

"Iya..." Balas Alvaro dengan senyuman manisnya

"Bayarin" Titah Alvaro sambil menyerahkan kaus kaki dan kartu miliknya kepada Farel

"Berasa babu gue" Dumel Farel dan mengambil kartu dan kaus kaki dengan tidak ikhlas

"Kan Lo emang babu" Ejek Devan

"Kampret!" Umpat Farel lalu berjalan ke arah kasir dengan tangan yang membawa kaus kaki 3d berhidung babi dan kartu yang berwarna hitam milik Alvaro

"Udah laper?" Tanya Alvaro sambil mengelus rambut Alana

"Udah" Jawab Alana dengan mengelus perutnya yang makin hari makin membesar

Tunggu

Perutnya membesar?!

"Alana gak laper!" Ucap Alana tiba-tiba

Kruyukk kruyukk

Huaa kok bunyi nya sekarang sih! Batin Alana

"Masih gak laper? Hm?" Tanya Alvaro dengan kekehan kecilnya

"Gak! Alana gak mau makan! Alana mau diet!" Tolak Alana mentah-mentah

"Kamu gak boleh diet!" Tekan Alvaro

"Alana harus diet!" Keukeh Alana

"Alana" Geram Alvaro dengan rahang yang mengetat dan mata yang menyorotkan ketajaman dan membuat nyali Alana yang tadi nya mengembang kini mengempis dan menciut

"Tapi perut Alana makin besar varo" Rengek Alana

"Heh kurcil, perut besar Lo itu takdir, mau sediet apapun Lo kalo takdir ya tetep takdir" Ejek Arkan

"Liat nih perut gue, roti sobek kan, ya karna gue udah ditakdirkan punya perut begini" Lanjut Arkan sambil mengangkat sedikit kaus nya dan menunjukkan perut yang terdapat enam kotak

AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang