34. akhir?

100K 6.2K 1.3K
                                    

Thanks banget buat 516k readers nya
Happy reading
......

03.00


Alana terbangun dengan tenggorokan yang sangat kering dan tubuh yang sedikit kedinginan dikarenakan suhu pendingin ruangan yang menunjukkan angka 16°

Dengan keadaan yang sangat gelap, Alana mencoba meraba nakas di samping ranjang tidurnya untuk meraih gelas dan

Hap

Alana berhasil meraih gelas tersebut dan mengarahkannya ke bibirnya yang sedikit kering

Kosong

Gelas tersebut tidak berisi air sama sekali dan membuat Alana sedikit menggerutu karena ia pasti harus berjalan ke arah dapur yang artinya ia harus menuruni anak tangga yang sangat banyak

Dengan gerakan malas, Alana berjalan keluar menuju pintu kamar dan berjalan ke arah dapur yang berada di lantai bawah

Untung saja lampu di rumah nya tidak dimatikan kecuali kamar-kamar yang berpenghuni, jadinya kan ia tidak perlu takut

Setelah sampai di dapur, Alana langsung menuju ke tempat dimana dispenser berada dan mengisi gelas nya dengan air dingin lalu meminumnya hingga tandas tak tersisa

Tap tap tap

Tiba-tiba perasaan Alana menjadi was-was ketika mendengar suara derap kaki tadi

Jika dipikir dengan logika, suara itu seperti suara langkah orang yang mengenakan sepatu yang menurut Alana mirip sepatu Aladin dan keluarganya tak mungkin memakai sepatu di dalam rumah karena keluarganya pasti mengenakan sendal rumah yang tidak menghasilkan derap seperti itu

Dengan sedikit takut Alana melihat keadaan sekitar dan berjalan keluar dari dapur untuk mengecek suara tadi

Tap tap tap

Suara derap langkah kaki itu semakin terdengar di telinga Alana dan yang membuat Alana terkejut adalah seseorang dengan pakaian serba hitam nya sudah berdiri di hadapan Alana dengan masker hitam dan topi hitam yang bertengger di kepala nya

Orang dihadapannya ini sangat asing apalagi saat Alana menatap mata hijau orang tersebut

Sangat asing!

Orang itu sedang menyeringai jahat dan Alana bisa merasakan itu!

Dengan perasaan takut dan muka yang memucat Alana mundur selangkah bersiap-siap untuk lari

Tetapi terlambat

Orang itu sudah menahan pergelangan tangan Alana seakan tahu isi otak Alana

"Mau kabur?" Tanya orang tersebut dengan halus tetapi mampu kembuat Alana sedikit merinding

Alana ingin teriak tetapi mulutnya sudah dibekap oleh orang tersebut

"Mphh hwephas mphh" Berontak Alana yang sangat percuma

Ya percuma, karena tenaga Alana pasti tak sebanding dengan lelaki dihadapannya

"Sekali Lo ngomong, pisau ini langsung mendarat di lidah Lo" Bisik lelaki tersebut dengan tangan yang menunjukkan sebuah pisau kecil yang sangat mengkilat membuat Alana meneguk Saliva nya kasar

"Bagus, sekarang Lo ikut gue" Ucap lelaki tersebut lalu menarik tangan Alana kasar

Mommy, Daddy, bang Arkan, varo... Tolong Alana. Batin Alana

Lelaki tersebut rupanya membawa Alana ke lantai tiga rumah Alana yang setengah bagian bangunan nya terbuka seperti rooftop

Biasanya tempat ini dimanfaatkan jika ada acara atau pesta kecil-kecilan yang di adakan anggota keluarga nya

AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang